kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Lakukan Restrukturisasi, PLN Jadi Induk Empat Subholding


Rabu, 21 September 2022 / 14:40 WIB
Lakukan Restrukturisasi, PLN Jadi Induk Empat Subholding
Peluncuran Holding dan Subholding PLN di Jakarta (21/9/2022).


Reporter: Filemon Agung | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) melakukan restrukturisasi dengan membentuk holding dan subholding. Dalam gelaran The NEW PLN 4.0 UNLEASHING and Beyond, PLN sebagai holding kelistrikan meresmikan pembentukan 4 subholding.

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menjelaskan, empat subholding tersebut terdiri dari dua subholding pembangkitan atau generation company (genco) yakni Subholding Indonesia Power serta Subholding Nusantara Power. Selanjutnya, Subholding Energy Primer Indonesia dan Subholding ICON Plus.

Darmawan mengungkapkan, dua subholding pembangkitan milik PLN menjadi perusahaan pembangkit terbesar di Asia Tenggara. Nantinya, Indonesia Power bakal menjadi Subholding Indonesia Power sementara PT Pembangkitan Jawa Bali (PJB) menjadi Subholding Nusantara Power.

Baca Juga: Kemenkeu: Belum Ada Anggaran Khusus untuk Kompor Listrik Gratis

"Di sini ada proses bisnis pengelolaan pembangkit yang kami sederhanakan. Kemudian, utilisasi aset pembangkit yang tadi kurang optimal, kami optimalkan," ujar Darmawan dalam gelaran The NEW PLN 4.0 UNLEASHING and Beyond di Kantor Pusat PLN, Rabu (21/9).

Darmawan menambahkan, nantinya dua subholding ini akan membawahi dua entitas baru yakni bisnis energi terbarukan dan geothermal. Langkah ini disebut sebagai komitmen PLN untuk mengakselerasi transisi energi menuju energi bersih.

Darmawan melanjutkan, pengelolaan energi primer akan dijalankan lewat Subholding Energy Primer Indonesia.

"Pengadaan batubara yang tadi terserak di lima titik, kami konsolidasikan dalam satu titik agar efektif dan efisien," jelas Darmawan.

Ia menambahkan, selain juga mengurusi bahan baku pembangkitan lain seperti batubara dan migas, PLN mendirikan kompetensi bisnis baru yakni penyediaan energi berbasis biomassa. Lewat skema ini, Darmawan meyakini pengelolaan energi primer kian andal dan menciptakan nilai untuk PLN. Selanjutnya, bisnis beyond kWh dikonsolidasikan lewat Suholding PLN ICON Plus.

Baca Juga: Isu Penghapusan Daya Listrik 450 VA, Ini Jawaban Jokowi

"Ada layanan internet, PLN market place, EV charging, baterai swap dan lainnya. Super App kami New PLN Mobile sebagai ujung tombaknya," sambung Darmawan.

Sementara itu, Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM Rida Mulyana mengungkapkan, dalam tantangan perekonomian global saat ini semua perusahaan dituntut untuk bisa beradaptasi.

"Dengan pembentukan holding dan subholding, Kementerian ESDM berharap PLN akan semakin efisien ke depan. Contohnya, penjualan akan semakin naik, BPP akan turun dan dengan sendirinya revenue akan naik dan ujungnya beban fiskal APBN akan turun," kata Rida.

Sementara itu, Menteri BUMN Erick Thohir menjelaskan, Indonesia kini menuju negara industri. Selain itu, kehidupan sehari-hari pun juga mulai mengarah kepada eco-lifestyle. Kedua hal ini dinilai memerlukan listrik.

"Konteks transformasi tidak hanya transformasi bisnis PLN tapi ini untuk kesejahteraan rakyat," ungkap Erick.

Erick pun mengapresiasi langkah PLN dalam menjalankan restrukturisasi. Kendati demikian, ia menekankan agar PLN tetap melakukan transformasi ke depan seiring perkembangan global yang mengarah pada green industry dan ecolifestyle.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×