kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Lebih fleksibel, perusahaan tambang bisa revisi rencana kerja (RKAB) mulai triwulan I


Senin, 23 Maret 2020 / 19:59 WIB
Lebih fleksibel, perusahaan tambang bisa revisi rencana kerja (RKAB) mulai triwulan I
ILUSTRASI. Perusahaan Tambang Bisa Revisi Rencana Kerja (RKAB) Mulai Triwulan I. REUTERS/Jim Urquhart/File Photo


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Handoyo .

Meski tak menyebut secara khusus, namun pihak Direktorat Jenderal Minerba Kementerian ESDM mengaku bahwa penerbitan regulasi ini diharapkan dapat merespon terjadinya potensi perlambatan kegiatan usaha pertambangan sebagai dampak dari pandemi Corona.

Asosiasi Pertambangan Batubara Indonesia (APBI) juga menyambut baik regulasi ini. Direktur Eksekutif APBI Hendra Sinadia mengatakan, di tengah kondisi pandemi Corona seperti sekarang, pengaturan ini bisa membuat perusahaan tambang lebih leluasa untuk mengatur ulang rencana kerja.

"Dengan kondisi seperti sekarang, demand diperkirakan akan semakin menurun dan tingkat produksi juga bakal berkurang. Sudah tentu beberapa perusahaan bisa memanfaatkan aturan tersebut untuk mengajukan permohonan revisi RKAB lebih awal," kata Hendra saat dihubungi Kontan.co.id, Senin (23/3).

Dihubungi terpisah, Ketua Indonesia Mining Institute (IMI) Irwandy Arief mengatakan bahwa perubahan kebijakan dalam revisi RKAB tersebut bisa menjadi semacam stimulus di tengah kondisi pertambangan yang bergerak dinamis seperti saat ini.

Baca Juga: Tahun ini, Bukit Asam (PTBA) anggarkan dana eksplorasi sebesar Rp 70,8 miliar

"Bagi kondisi sekarang, perusahaan pasti banyak yang memanfaatkan fasilitas ini untuk mengantisipasi kondisi ekonomi dunia. Bukan hanya karena virus Corona, tapi memang kondisi dunia yang sangat dinamis kondisinya," kata Irwandy.

Belum Tergambar

Hanya saja, baik Hendra maupun Irwandy mengaku masih belum bisa memprediksi akan ada berapa banyak perusahaan yang akan merivisi RKAB setelah pasar pertambangan terimbas Corona.

Khusus untuk batubara, kata Hendra, pihaknya pun masih sulit memperkirakan proyeksi ke depan, juga menggambarkan dampak dari Corona di periode Kuartal I ini. Sebab memang biasanya, tingkat produksi di Kuartal I lebih rendah dibandingkan periode berikutnya, terutama diakibatkan oleh faktor cuaca.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×