kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.969.000   -22.000   -1,10%
  • USD/IDR 16.889   -19,00   -0,11%
  • IDX 6.690   55,82   0,84%
  • KOMPAS100 966   10,18   1,06%
  • LQ45 754   9,46   1,27%
  • ISSI 212   1,53   0,73%
  • IDX30 392   4,77   1,23%
  • IDXHIDIV20 473   5,83   1,25%
  • IDX80 110   1,27   1,17%
  • IDXV30 115   0,99   0,87%
  • IDXQ30 129   1,64   1,29%

LG Mundur, Pemerintah Pastikan Proyek Baterai EV US$ 9,8 Miliar Tetap Melaju


Kamis, 24 April 2025 / 05:52 WIB
LG Mundur, Pemerintah Pastikan Proyek Baterai EV US$ 9,8 Miliar Tetap Melaju
ILUSTRASI. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia usai rapat kerja bersama DPR di Jakarta.


Reporter: Diki Mardiansyah, Sabrina Rhamadanty | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Proyek investasi baterai kendaraan listrik (electric vehicle/EV) senilai US$ 9,8 miliar antara Indonesia dan LG Energy Solution dipastikan tetap berjalan. 

Meskipun LG, konglomerasi asal Korea Selatan, memutuskan mundur dari sebagian proyek dalam skema Indonesia Grand Package, proyek tetap dilanjutkan sesuai rencana awal.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menyatakan tidak ada perubahan mendasar dalam pembangunan proyek baterai EV terintegrasi, yang mencakup seluruh rantai pasok mulai dari pertambangan hingga produksi sel baterai. 

Baca Juga: LG Mundur dari Proyek Baterai EV, Bahlil Sebut Perusahaan Asal China Ini Penggantinya

"Secara konsep, pembangunan dari Grand Package ini tidak ada yang berubah. Infrastruktur dan rencana produksi tetap sesuai peta jalan awal," ujar Bahlil pada Rabu (23/4).

Ia menjelaskan bahwa perubahan hanya terjadi pada level investor. LG Energy Solution tidak lagi melanjutkan keterlibatannya dalam tiga joint venture (JV) baru, yang kini telah diambil alih oleh perusahaan asal China, Huayou, bersama sejumlah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Indonesia.

Salah satu proyek utama yang telah berjalan adalah pembangunan pabrik sel baterai di Karawang, Jawa Barat. Pabrik tersebut merupakan hasil kerja sama antara Hyundai Motor Group dan LG melalui PT HLI Green Power. 

Diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada 3 Juli 2024, pabrik ini telah beroperasi dengan kapasitas produksi sebesar 10 gigawatt hour (GWh) per tahun.

Baca Juga: LG Mundur Dari Proyek Baterai EV, Bagaimana Nasib Emiten Tambang Mineral?

Bahlil juga menepis kekhawatiran publik mengenai dampak kondisi geopolitik global terhadap kelangsungan proyek. Ia menegaskan bahwa investasi hampir US$ 8 miliar untuk tahap pengembangan berikutnya tetap berjalan. 

"Groundbreaking tahap lanjutan direncanakan dilakukan tahun ini, sehingga tidak ada penghentian atau pembatalan investasi sebagaimana yang dikhawatirkan masyarakat," tegasnya.

Sementara itu, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyatakan bahwa keputusan LG untuk mundur sebagian tidak akan memengaruhi target percepatan pembangunan rantai pasok ekosistem EV di dalam negeri.

Erick menambahkan, proyek-proyek strategis lainnya juga tetap berlanjut. 

Baca Juga: LG Mundur dari Proyek Baterai EV, Aspebindo Nilai RI Perlu Strategi Baru Hilirisasi

Di antaranya adalah kerja sama Volkswagen (VW) dengan PT Vale Indonesia Tbk (INCO) dalam proyek hilirisasi nikel, serta proyek yang melibatkan CBL International, bagian dari Contemporary Amperex Technology Co Ltd (CATL), bersama PT Aneka Tambang (Antam) dan Industri Baterai Indonesia (IBC).

Selanjutnya: Cair Bulan Depan, Polisi Akan Terima Gaji ke-13 100% Gaji & Tunjangan, Cek Rinciannya

Menarik Dibaca: Ini Penyebab Asam Urat di Tangan Mengganggu Aktivitas, Berikut Cara Mengobatinya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×