kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Mampukah UKM berkontribusi menggenjot kinerja ekspor?


Rabu, 07 November 2018 / 21:07 WIB
Mampukah UKM berkontribusi menggenjot kinerja ekspor?
Victoria Simanungkalit


Reporter: Martyasari Rizky | Editor: Yudho Winarto

Hal itu bagaimana caranya memasukkan teknologi informasi seperti internet dapat masuk sampai ke desa-desa.

"Karena ini merupakan peluang agar produk UKM yang masih banyak di desa ini bisa mengglobal. Tetapi, karena masih kurangnya sentuhan, kurangnya inovasi, kurangnya teknologi untuk memproses lebih lanjut, ini yang menjadi tantangan agar desa UKM digital ini dapat mengglobal," ujar Victoria.

Kemudian, bagaimana mendatangkan uang dari luar negeri masuk ke Indonesia, tentunya melalui jasa pariwisata.

"Sektor pariwisata ini potensinya sangat luar biasa untuk UKM. Tetapi tantangannya adalah, bagaimana produk dan layanan yang dijual tersebut bisa dinikmati oleh wisatawan asing, dari segi makanannya, sampai dengan kebersihan tempat atau restorannya, kemudian juga oleh-oleh yang dijual di lokasi wisata tersebut. Kriya, ala, dan desa juga bisa dijual dan bisa menjadi marketplace," tutur Victoria.

Ia kembali menambahkan, dari Kemenkop dan UKM juga sedang mendorong untuk pengembangan desa wisata yang ramah oleh wisatawan asing.

Misal dari sisi penginapannya, "Kami akan buat menjadi penginapan yang minimal sesuai dengan bintang tiga, seprai yang dipakai putih, kamar mandinya bersih, makanan tradisionalnya dibuat menjadi tidak terlalu pedas atau sesuai dengan selera mereka. Tetapi, kalau untuk budaya, cara makan, serta wahana permainannya itu harus dipertahankan sesuai dengan yang ada di desa tersebut," tambahnya.

Dari sisi pariwisata, Kemenkop dan UKM mendukung proyek penumbuhan 10 Bali baru, yang akan dikembangkan di kawasan Sumatera Utara, Jawa Tengah, dan Mandalika.

Pemerintah mendorong agar desa-desa wisata yang ada di daerah tersebut agar bisa mengangkat heritage, budaya, kuliner, dan tujuan wisata yang out of the box di daerah tersebut.

"Agar destinasi tersebut dapat dikemas menjadi produk wisata yang bisa dijual kepada wisatawan lokal dan utamanya adalah Wisatawan Mancanegara (Wisman)," ujarnya.

Asal tahu, sejak tahun 2010 hingga kini Kemkop dan UKM sudah memfasilitasi sekitar 500 UKM untuk menggelar pameran di luar negeri, dan mereka sedang dievaluasi, bagaimana perkembangan bisnis UKM tersebut setelah difasilitasi.

Serta, untuk ekspor dari sektor UKM sendiri pada tahun 2017 omzetnya meningkat 20% sejak pemberian fasilitas oleh Pemerintah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×