kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Menarini Indria Laboratories (MIL) Jadikan Indonesia Pusat Manufaktur Asia Pasifik


Jumat, 27 Oktober 2023 / 07:30 WIB
Menarini Indria Laboratories (MIL) Jadikan Indonesia Pusat Manufaktur Asia Pasifik
ILUSTRASI. Aktivitas pekerja pada fasilitas produksi PT Menarini Indria Laboratories (MIL).


Reporter: Sabrina Rhamadanty | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Menarini Indria Laboratories (PT MIL), anggota dari Menarini Group, sebuah perusahaan biofarmasi Italia terbesar di dunia memilih Indonesia menjadi pusat manufaktur regional, yang juga merupakan fasilitas pertama Menarini di kawasan Asia-Pasifik.

Presiden Direktur Menarini Indria Laboratories (PT MIL) Idham Hamzah mengatakan, setidaknya ada lima alasan mengapa perusahaannya memilih Indonesia sebagai pusat untuk memproduksi dan mengembangkan berbagai produk.

“Yang pertama, pasar Indonesia kami rasa lebih besar di antara negara South East Asia lainnya. Kedua, geografi atau location. Di mana Indonesia ini terletak di tengah Asia Pasifik, memiliki peranan penting soal logistik dan cost logistik,” ungkapnya saat ditemui dalam acara Media Briefing Menarini Indria Laboratories bersama BKPM, Kamis (26/10).

Ia juga menambahkan, jika dibandingkan dengan kontrak manufaktur Menarini dengan Jepang maupun Eropa, biaya pengiriman jauh lebih mahal dibandingkan jika mengirim dari Indonesia.

Baca Juga: BKPM Beberkan Alasan Realisasi Investasi Hijau Belum Ada di Tahun Ini

“Jepang maupun Eropa cost untuk shipping lebih besar ataupun kalau kami mau kami rush pakai flight air, lebih murah dari sini (Indonesia) misal kita mau kirim (produk) ke Singapura. Jadi geografi Indonesia sangat cocok untuk pasar di Asia-Pasific,” jelasnya.

Alasan ketiga adalah karena peraturan-peraturan izin terkait industri farmasi yang menurut Idham cukup stabil ditambah ekonomi Indonesia juga terus tumbuh.

“Kalau dilihat itu saat Covid-19, ekonomi Indonesia slow down (melambat) tapi still positif, jadi itu adalah faktor-faktor atau stability economic growth, terkait supportnya Kementerian, Industri, Kementerian Kesehatan dengan Industri Farmasi juga bagus,” katanya.

Selain itu, Idham melihat adanya kesiapan dari para pegawai atau tim yang bekerja di PT MIL terutama untuk pasar ekspor yang saat ini sudah mulai dijajaki oleh perseroan.

“Yang kami lihat juga teman-teman dari Menarini ini ready, team dan karyawan sudah siap sedia untuk take on export business,” ungkapnya.

Untuk pasar di industri farmasi global, Idham mengatakan Indonesia di regional Asia Pasifik secara kontribusi sangat terkait dengan populasi. Di mana kuantitas penduduk berada pada nomor 3, setelah China dan India.

“Jadi kontribusi daripada pasar Indonesia adalah top 3. Dan secara global, regional Asia Pacific adalah satu regional Menarini yang the fastest growing. Menarini ini kan ada operasional di Eropa, di US, tapi di dalam Menarini Global itu di Asia Pacific Region paling cepat,” jelasnya.

Baca Juga: BKPM Bocorkan Alasan Foxconn Belum Juga Bangun Pabrik di Indonesia

Ia menambahkan dalam kurun waktu 3 tahun belakangan, pasar Indonesia berhasil tumbuh setidaknya dua digit dan berpengaruh besar pada pendapatan Menarini Grup secara keseluruhan.

“Kalau dari segi growth penjualan 3 tahun belakangan ini di pasar Indonesia berhasil growth double digit. Nilainya 24% growth daripada waktu pandemik sampai sekarang, dan itu sangat luar biasa,” ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×