kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.924.000   -8.000   -0,41%
  • USD/IDR 16.210   -85,00   -0,52%
  • IDX 6.897   65,26   0,96%
  • KOMPAS100 1.002   13,05   1,32%
  • LQ45 771   10,32   1,36%
  • ISSI 224   1,60   0,72%
  • IDX30 397   5,48   1,40%
  • IDXHIDIV20 461   5,31   1,16%
  • IDX80 113   1,46   1,31%
  • IDXV30 113   0,44   0,39%
  • IDXQ30 129   1,86   1,47%

Menjaga Mutu Kopi Nusantara, Begini Langkah PTPN


Kamis, 26 Juni 2025 / 17:02 WIB
Menjaga Mutu Kopi Nusantara, Begini Langkah PTPN
ILUSTRASI. Biji kopi lokal Indonesia di ajang World Of Coffee Jakarta 2025 di JICC Jakarta, Kamis (15/6/2025). ./pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/15/06/2025.


Reporter: Ahmad Febrian | Editor: Ahmad Febrian

KONTAN.CO.ID - JAKARTA.  Kawasan Pegunungan Ijen adalah salah satu wilayah penghasil kopi unggulan di Indonesia dengan hamparan sekitar 15.600 hektare (ha). Perkebunan kopi di Pegunungan Ijen  terdiri dari kombinasi lahan yang dikelola PTPN sebanyak 4.986 ha dan lahan  Perhutani yang dikelola oleh petani rakyat sekitar 10.666 ha.

Kawasan ini menjadi  model kolaborasi antara negara dan masyarakat yang ideal dalam pengembangan komoditas perkebunan kopi.

Direktur Utama Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero), Denaldy Mulino Mauna menyampaikan, baik PTPN dan Perhutani aktif melakukan pendampingan  kepada petani kopi di wilayah ini melalui program Project Management Office (PMO) Kopi dan Kakao Nusantara  Kementerian.

“Pendampingan petani bekerjasama dengan berbagai stakeholders terutama BUMN yang beririsan dengan bisnis  perkebunan, seperti Pupuk Indonesia untuk penyediaan akses pupuk non-subsidi dan  Himbara untuk akses pembiayaan,” jelas Denaldy, dalam rilis ke Kontan.co.id, Rabu (25/6).  

Baca Juga: Harga Biji Kopi Turun Lagi di Vietnam, Sementara Kopi Premium Indonesia Naik

PTPN memiliki Pusat Penelitian Kopi dan Kakao di Jember yang menjadi  research center untuk mendukung pendampingan kepada petani kopi di seluruh  Indonesia.

PTPN juga mengelola kebun kopi di Kawasan Pegunungan Ijen yang  dikenal sebagai Java Coffee Estate (JCE). Operasional JCE dukungan berbagai  program strategis. Seperti replanting, sertifikasi keberlanjutan, penerapan konsep traceability, serta adaptasi terhadap regulasi global.

Jatmiko Krisna Santosa, Direktur Utama PTPN IV,  sub holding PTPN III (Persero), sejak PTPN IV mengelola kerja sama operasi  pengelolaan JCE bersama PTPN I tahun 2022 lalu, progress kinerja produksi dan  pemasaran kopi jawa menunjukkan hasil menggembirakan.

Tahun 2024 lalu, JCE mampu menghasilkan kopi arabika greenbeans hingga 825 ton  yang sebagian besar diekspor ke mancanegara seperti Jerman, Belgia, Amerika Serikat (AS, Inggris, Arab Saudi dan Norwegia.

Baca Juga: Ekspor Biji Kopi ke Negara Timur Tengah Alami Penurunan Imbas Konflik Israel-Iran

“Melihat tren positif sepanjang 2024, kami yakin ekspor specialty coffee arabika dari  JCE yang dikenal sebagai Java Coffee akan terus tumbuh. Dan juga yang terpenting,  JCE dapat menjadi role model bagi budidaya kopi petani yang ada di dalam ekosistem  PMO,” ujar Jatmiko.

"PTPN I yang merupakan subholding PTPN Group siap membangun ekosistem kopi berkelanjutan yang berpihak kepada 
kesejahteraan petani,” timpal  Direktur Utama PTPN I, Teddy Yunirman Danas.

Permintaan dunia terhadap kopi terus meningkat. Nilai kopi akan berkali lipat dilakukan hilirsasi dan branding. "Kualitas saja tidak cukup. Nama besar Indonesia  harus melekat pada produk turunan kopi dan cita rasa kopi specialty kita,” kata Wakil Presiden, Gibran Rakabuming Raka. 

Selanjutnya: Harga Minyak Bisa Mendidih! Arsjad Rasjid: Peta Jalan Investasi Energi Mesti ke EBT

Menarik Dibaca: Peringatan Dini BMKG Cuaca Besok di Jabodetabek 27-28 Juni, Daerah Ini Hujan Lebat

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×