Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menegaskan Indonesia telah siap dalam membangun ekosistem menuju transformasi kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (KBLBB). Salah satu capaiannya dengan telah dibangunnya proyek kawasan industri Kalimantan Industrial Park Indonesia (KIPI) Tanah Kuning, Kalimantan Utara.
"Ekosistem yang kita bangun ini sudah ada raw material-nya, refinery-nya, EV battery-nya semua sudah tersusun. Ini sudah berjalan dan Presiden akan ground-breaking tanggal 27 Februari 1.400 Megawatt dari 10.000 Megawatt di Sungai Kayan dan sekitarnya,” ujar Menko Luhut dalam acara Saratoga Investment Summit, Kamis (26/1).
Luhut bilang ini akan menjadi salah satu proyek terbesar industri hilir akan ada di Tanah Kuning nanti.
Baca Juga: Agresif Kembangkan EBT, TBS Energi (TOBA) Buka Opsi Akuisisi Perusahaan dan PLTS
Lebih lanjut, Menko Luhut memaparkan dengan adanya downstream industry membuat perekonomian Indonesia lebih berimbang antara kawasan Indonesia Barat dan Indonesia Timur.
"Dulu ekonomi kita banyak di Jawa dan Sumatera. Sekarang investasi 53% atau lebih sudah ada di Indonesia Timur,” ungkapnya.
Adapun pendidikan terbaik, Politeknik terbaik berada di Indonesia Timur. Di Davos, Luhut telah menyampaikan untuk membuat proyek terintegrasi sehingga energi terbarukan di Sulawesi seperti angin, solar panel, tenaga air, geothermal dapat diintegrasikan mengurangi pembangkit batubara sebagai bagian dari JETP (Just Energy Transformation Project).
Menko Luhut menyampaikan Indonesia akan terus memanfaatkan inisiatif pertumbuhan hijau sebagai pendorong pertumbuhan ekonomi dan menyambut baik kolaborasi dengan pemain global.
Baca Juga: Investasi Sektor Manufaktur Naik 52 Persen di Tahun 2022, Tembus Rp497,7 Triliun
Selain itu, pasca suksesnya penyelenggaraan Presidensi G20 Indonesia tahun 2022, Presiden telah memberikan arahan untuk segera menindaklanjuti dengan membentuk task force untuk finalisasi kesepakatan, ada 226 proyek multilateral dengan nilai US$ 238 miliar dan 140 proyek bilateral dengan nilai US$ 71,4 miliar.
Di samping itu, Indonesia juga menjalin kerja sama dengan South-South Cooperation untuk mendongkrak investasi dan ekspor.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News