Reporter: Venny Suryanto | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA.Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno mengungkapkan beberapa langkah untuk mempercepat pemulihan pariwisata dan industri kreatif. Meski pariwisata Indonesia sangat terpukul dengan adanya pandemi Covid-19, Sandiaga tetap optimistis bahwa Indonesia mampu bangkit dengan berbagai upaya yang tengah dilakukan.
Data Kemenparekraf menunjukkan dampak pandemi telah menyebabkan penurunan devisa hingga 80%. Selain itu tercatat juga adanya penurunan dari wisatawan mancanegara hingga 75% dan lapangan kerja yang terancam lebih dari 2 juta.
Menyikapi dampak dari adanya pembatasan mobilitas, kini ekonomi kreatif yang menjadi andalan terus melakukan transformasi menuju digitalisasi. "Walaupun ada penurunan sedikit, ekonomi kreatif bisa menopang sebesar tetap Rp 1.134,9 triliun yang menempatkan negara Indonesia sebagai kontributor ekonomi kreatif tertinggi ketiga di dunia setelah Amerika,” kata dia dalam paparannya melalui acara Investor Daily Summit 2021 dengan tema Memacu Pariwisata, Membangun Ekonomi Daerah secara virtual, Kamis (15/7).
Baca Juga: PHRI: Hotel dan restoran akan kehilangan 40% pekerja formal akibat dampak Covid-19
Untuk itu, Sandiaga menyiapkan lima langkah strategis untuk mendorong pemulihan ekonomi kreatif dan pariwisata. Kelima langkah ini adalah peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM), revitalisasi destinasi pariwisata dan infrastruktur ekonomi kreatif, peningkatan resiliensi dan saya saing usaha, inovasi produk dan jasa, serta pemulihan dan perluasan pasar.
Tak hanya itu, Sandiaga juga akan mengembangkan destinasi pariwisata prioritas yakni lima destinasi pariwisata super prioritas yang terdiri dari Danau Toba, Borobudur dan sekitarnya (Yogyakarta dan Jawa Tengah), Lombok-Mandalika, Labuan Bajo, dan Manado-Likupang. Kemudian disusul lima destinasi pariwisata prioritas berikutnya yaitu Bangka Belitung, Bromo-Tengger-Semeru, Wakatobi, Raja Ampat, dan Morotai.
Sandiaga mengatakan, di tengah pembangunan destinasi super prioritas itu, ada pembangunan yang skala mikro yang dilakukan yaitu desa wisata. Lebih dari 1.500 desa wisata telah terdaftar menjadi bagian dari lokomotif kebangkitan ekonomi Indonesia.
Baca Juga: PPKM Darurat akan diperluas ke luar Jawa-Bali, simak lagi rincian pembatasannya
Dia berharap pembangunan di tengah pandemi yang terlaksana dapat mendorong adanya investasi. Sehingga hal ini dapat menjadi kontribusi realisasi investasi pariwisata terhadap realisasi investasi nasional meski masih terbilang sangat rendah.
“Dari total 1.500 desa wisata itu, kami targetkan sekitar 244 desa bisa dikategorikan sebagai unicorn atau desa wisata rintisan agar bisa menjadi desa maju dan berkembang,” pungkas Sandiaga.
Baca Juga: Pandemi dan Peluang Mengembangkan Ekonomi Digital
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News