kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45901,40   8,81   0.99%
  • EMAS1.332.000 0,60%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Menteri BUMN setujui Pertamina lepas saham proyek migas dan kilang


Rabu, 18 Juli 2018 / 18:28 WIB
Menteri BUMN setujui Pertamina lepas saham proyek migas dan kilang
ILUSTRASI. Video Mapping Pertamina Asian Games 2018


Reporter: Febrina Ratna Iskana | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pertamina (Persero) akhirnya mendapatkan persetujuan untuk melego sejumlah saham di beberapa proyek minyak dan gas (migas) dan kilang.

Dalam surat Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tertanggal 29 Juni 2018, Menteri BUMN Rini Soemarno menyetujui aksi korporasi untuk mempertahankan kondisi kesehatan keuangan Pertamina.

Hal tersebut juga ditegaskan oleh Deputi Bidang Usaha Pertambangan, Industri Strategis, dan Media Kementerian BUMN Fajar Harry Sampurno. Menurutnya, Kementerian BUMN menyetujui langkah-langkah yang akan diambil Pertamina sebagai antisipasi naiknya harga minyak. 

Namun sebelum aksi korporasi tersebut dilakukan, Harry mengingatkan Pertamina agar terlebih dahulu mengkaji dan menyampaikannya dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).

"Prinsipnya Kementerian BUMN memberikan persetujuan awal kepada direksi Pertamina untuk melakukan langkah-langkah dalam rangka ini ada naiknya ICP dan lain-lain. Itu kemudian langkah-langkah yang akan dilakukan Pertamina, oke, silahkan dilakukan. Tetapi, harus melalui kajian dulu, disampaikan ke komisaris lalu RUPS," tegas Harry, Selasa (17/7).

Persetujuan Menteri BUMN ini memang sejalan dengan rencana Pertamina sebelumnya yang ingin melakukan share down di sejumlah proyek migas terutama di blok-blok terminasi seperti Mahakam dan Tuban. 

Plt Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati yang menyebut, Pertamina memang sedang melakukan proses untuk share down di sejumlah blok-blok migas.

"Dari beberapa WK (Wilayah Kerja) memang ada yang mau kami cari partner untuk share down, proses sedang kami lakukan. Blok mana saja kemudian siapa yang berminat," kata Nicke, Jumat (8/6).

Begitu pula untuk proyek kilang. Sejuah ini Pertamina memang tengah mencari patner untuk proyek RDMP Balikpapan. Maklum saja, biaya untuk investasi proyek Refinery Development Master Plan (RDMP) Balikpapan saja mencapai US$ 6 miliar.

Sedangkan untuk proyek kilang Cilacap, Pertamina membutuhkan dana investasi paling tidak sebesar US$ 5 miliar untuk tahapan awal. Untuk proyek ini, Pertamina tengah menjalin kerja sama dengan Saudi Aramco.

Berikut sejumlah aksi korporasi yang sudah disetujui oleh Menteri BUMN seperti tertuang dalam surat tersebut adalah :

1. Share down aset hulu selektif (termasuk namun tidak terbatas pada participating interest, saham kepemilikan, dan bentuk lain) dengan tetap menjaga pengendalian Pertamina untuk aset-aset strategis dan mencari mitra kredibel dan diupayakan memperoleh nilai strategis lain, seperti akses ke aset hulu di negara lain.

2. Spin off bisnis RU IV Cilacap dan Unit Bisnis RU V Balikpapan ke anak perusahaan dan potensi farm in mitra di anak perusahaan tersebut yang sejalan dengan rencana Refinery Development Master Plan (RDMP).

3. Investasi tambahan dalam rangka memperluas jaringan untuk menjual BBM umum dengan harga keekonomian, seperti Pertashop

4.Peninjauan ulang kebijakan perusahaan yang dapat berdampak keuangan secara signifikan dengan tidak mengurangi esensi dari tujuan awal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×