Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dewan Energi Nasional (DEN) menyatakan pemerintah melalui Kementerian ESDM telah menempuh berbagai langkah dalam menjamin ketersediaan energi di masa krisis pandemi covid-19.
Sekretaris Dewan Energi Nasional (DEN) Djoko Siswanto mengungkapkan empat sektor yang jadi target utama pasokan energi pemerintah adalah transportasi, listrik, rumah tangga dan industri.
Baca Juga: Keren! Bahan Bakar 100% Sawit kebanggaan Jokowi sukses diproduksi di Kilang Dumai
"Di masa pandemi, jaminan akses suplai energi harus tetap terjaga, misalnya transportasi, listrik, dan rumah tangga seperti kebutuhan energi untuk memasak. Masyarakat harus bisa mendapatkan itu," kata Djoko sebagaimana dikutip dalam laman resmi Kementerian ESDM, Jumat (17/7).
Selanjutnya, kata Djoko, sektor industri juga menjadi perhatian utama pemerintah. Hal ini untuk menjamin keberlangsungan sektor yang mampu serap ribuan tenaga kerja. "Saya juga berharap semua industri tetap beroperasi, kami jamin terutama dari segi suplai energi," lanjutnya.
Kata dia, sejak adanya kasus Covid-19 Indonesia memiliki kelebihan suplai. "Dalam masa pandemi sejak Maret 2020 sudah hampir 6 bulan dari segi suplai kita berlimpah. Bahkan kita kelebihan solar misalnya. Karena orang semua di rumah tidak bekerja, kita (waktu itu) khawatir distribusinya," sebut Djoko.
Dia mengatakan bahwa untuk mengatasi hal tersebut Pemerintah melalui Badan Usaha (BU) yang ditunjuk tetap membuka layanan SPBU dan LPG. Konsep pelayanan bahkan dilakukan melalui online.
Baca Juga: Pak Jokowi, kebijakan DMO Sawit bisa jaga kelangsungan produk bahan bakar 100% sawit
"Saya pikir kebijakan ini dilakukan di seluruh di dunia, bahwa yang tetap buka adalah SPBU. Di Indonesia sendiri LPG juga tetap buka. Bahkan kita bisa masuk lewat layanan online, problem distribusi sudah bisa kita atasi," kata Djoko.
Menurut Djoko, adanya pandemi Covid-19 malah membuat ketahanan energi Indonesia semakin membaik. "Kalau dilihat selama pandemi berlangsung, energi baik pasokan maupun distribusi bukan jadi masalah. Bahkan dari sisi ketahanan energi jadi lebih baik," ungkapnya.
Sementara itu, terkait penyediaan infrastruktur, Pemerintah masih tetap memprioritaskan pembangunan infrastruktur energi.
Baca Juga: Menteri ESDM paparkan program pengembangan gas nasional di forum GECF-ERIA
"Pengalihan anggaran untuk Covid-19 diperuntukkan yang non fundamental. Sedangkan anggaran subsidi untuk energi tidak berubah. Yang kita fokus (dipotong) adalah rapat-rapat dan perjalanan dinas karena bisa diganti secara virtual," tutur Djoko.
Sebagai informasi, untuk menjamin ketersediaan energi, Pemerintah telah memberikan bantuan keringanan tagihan listrik kepada pelanggan rumah tangga dan bisnis 450 VA dan sebagian 900 VA selama enam bulan.
Sementara dari segi industri, pemerintah telah memberikan stimulus dengan menetapkan harga gas industri di tujuh manufaktur berbasis gas maksimal sebesar US$ 6 per MMBTU.
Baca Juga: Sah! 30 perusahaan batubara minta naik produksi, ingin harga terus turun?
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News