Reporter: Noverius Laoli | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Minamas Plantation menjalin kerjasama dengan Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Tanjungpura menggelar seminar virtual yang bertajuk “Pencegahan Kebakaran Berbasis Masyarakat Ditengah COVID-19, Persiapan Kalimantan Barat Dalam Menghadapi Musim Kemarau 2020” yang mengundang para pemangku kepentingan di sektor perkebunan khususnya kelapa sawit.
Seminar virtual ini bertujuan untuk mensinergikan persiapan stakeholders yang terkait dengan perlindungan lingkungan dalam upaya pencegahan karhutla serta untuk turut memberikan gagasan dan ide dalam penyusunan Pedoman Pencegahan Karhutla Berbasis Masyarakat Ditengah Pandemi COVID-19 yang nantinya akan diimplementasikan di program Desa Mandiri Cegah Api (DMCA) Minamas Plantation di Kalimantan Barat.
Baca Juga: Minamas Plantation genjot replanting sawit hingga garap pasar minyak goreng
CEO Minamas Plantation, Shamsuddin Muhammad mengatakan, Sejak awal beroperasi, Minamas Plantation telah menerapkan Zero Burning Policy secara ketat di seluruh area operasional perusahaan untuk mencegah terjadinya kebakaran khususnya pada saat musim kering.
Tidak hanya berhenti di sini, pihaknya juga telah melaksanakan inisiatif lainnya meliputi pencegahan dan penanganan karhutla. Di bidang pencegahan, Minamas membangun inisiatif berbasis masyarakat, seperti pembentukan Masyarakat Peduli Api, program Desa Mandiri Cegah Api (DMCA), Guru Peduli Api dan berbagai inisiatif lainnya.
"Di bidang penanganan, kami terus berupaya secara intensif melaksanakan berbagai kesiapsiagaan di wilayah operasional kami dengan memonitor titik api setiap harinya, sosialisasi karhutla dengan masyarakat sekitar, hingga pelatihan ataupun simulasi pemadaman api”, katanya dalam siaran pers, Selasa (30/6).
Shamsuddin menambahkan bahwa ia mengapresiasi kerjasama antara Minamas Plantation dan Universitas Tanjungpura dalam upayanya membantu mereka mempersiapkan diri menghadapi bahaya karhutla melalui program DMCA ditengah pandemi.
Baca Juga: Produksi CPO Minamas naik 10% pada kuartal III
"Kami berharap dengan disusunnya pedoman ini, kesiapan setiap pihak dalam pencegahan karhutla menjadi lebih optimal, terlebih lagi di kondisi pandemi yang banyak keterbatasan saat ini”, tambah Shamsuddin.