kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Minyak mentah naik, harga BBM khusus naik


Rabu, 02 Maret 2011 / 10:50 WIB
Minyak mentah naik, harga BBM khusus naik
ILUSTRASI. Seorang calon konsumen melihat replika emas batangan atau logam mulia yang dipajang di Butik Emas, Jalan Ir H Djuanda, Kota Bandung, Rabu (8/1/2020). Harga logam mulia milik PT Aneka Tambang (Antam) di Butik Emas hari ini berada di angka Rp 815.000 per gr


Reporter: Fitri Nur Arifenie, Noverius Laoli | Editor: Rizki Caturini

JAKARTA. Kenaikan harga minyak dunia mengakibatkan harga jual bahan bakar minyak (BBM) non subsidi terus naik. Mulai kemarin (1/3), PT Pertamina kembali menaikkan harga jual BBM jenis Pertamax, Pertamax Plus dan Bio Pertamax. Dua pekan lalu, harga BBM jenis tersebut telah naik.

Berdasarkan harga yang dirilis Pertamina, harga jual Pertamax di wilayah Jakarta dan sekitarnya naik dari Rp 7.950 per liter menjadi Rp 8.100 per liter. Harga Pertamax tertinggi dijual di Kabupaten Berau, Kalimantan Timur di harga Rp 10.450 per liter atau naik dari sebelumnya Rp 10.300 per liter.

Sedangkan harga Pertamax Plus di Jakarta dan sekitarnya dijual di harga Rp 8.550 per liter naik dari sebelumnya Rp 8.450 per liter. "Sebagian besar harga BBM nonsubsidi Pertamina mengalami perubahan harga," kata Vice President Communication Pertamina, Mochamad Harun, kemarin (1/3).

Harun menyatakan, Pertamina harus menaikkan harga lagi karena harga minyak dunia terus merangkak naik. Agar tidak merugi, Pertamina memutuskan menyesuaikan harga. "Harga BBM nonsubsidi itu mengikuti harga pasar. Kalau harga minyak turun maka harga juga ikut turun," jelas Harun.

Pertamina secara rutin mengevaluasi harga jual BBM non subsidi yang dijualnya setiap dua minggu satu kali, yaitu awal dan pertengahan bulan. Harun berharap, pengguna BBM Khusus bisa memahami kenaikan harga itu.

Kenaikan harga tersebut berpeluang mendorong sebagian konsumen Pertamax berpindah ke bensin yang jauh lebih murah. Sebab setelah ada kenaikan ini, selisih Pertamax dan bensin di Jakarta menjadi Rp 3.600 seliter.

Namun Harun yakin, konsumen Pertamax dan Pertamax Plus yang loyal tidak akan pindah hanya karena harga tersebut. Buktinya, sampai akhir Februari kemarin, penjualan Pertamax masih lebih baik dibanding tahun lalu. "Konsumen yang sadar akan mutu kualitas akan pakai Pertamax," ungkap Harun.

Petronas ikutan naik

Setelah Pertamina mengumumkan kenaikan harga, distributor bahan bakar yang lain juga akan segera mengikutinya. Salah satu distributor yang akan segera menaikkan harga jualnya adalah PT Petronas Niaga Indonesia. Selama ini Petronas menjajakan BBM merek Primax 92 dan Primax 95.

Juru Bicara Petronas Jino Sugianto saat dihubungi KONTAN kemarin bilang, perusahaanya akan menaikkan harga jual produknya berkisar antara Rp 100 - Rp 200 per liter. "Malam ini (kemarin) keputusan detailnya kenaikannya ditentukan," kata Jino.

Sikap Shell belum jelas. Sebab, Wali Saleh, Wakil Presiden Komunikasi PT Shell Indonesia belum bisa diminta komentarnya.

Para penjaja BBM khusus itu mengaku tak bisa mengelak dari kenaikan itu. Soalnya, kata Jino, harga produk BBM Petronas juga harus menyesuaikan dengan harga minyak dunia yang sempat menyentuh US$ 103 per barel. Beruntung, rupiah menguat terhadap dollar AS sehingga lonjakan harga itu tak terlalu memberatkan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×