Reporter: Diki Mardiansyah | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - BANDUNG. Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menargetkan investasi di hulu migas mencapai US$ 16,1 miliar atau setara Rp 261,6 triliun, tumbuh 18% dari realisasi tahun 2023.
Deputi Keuangan dan Komersialisasi SKK Migas, Kurnia Chairi, mengatakan, sumber daya gas di Indonesia melimpah sehingga pemerintah melalui SKK Migas bersama KKKS mencanangkan target gas 12,9 miliar kaki kubik gas per hari (BSCFD) pada tahun 2030.
Ia menjelaskan, investasi di sektor migas sudah menunjukkan tren yang meningkat sejalan dengan dukungan dari pemerintah yang telah memberikan berbagai dukungan insentif baik untuk fiskal maupun nonfiskal.
Baca Juga: SKK Migas Ungkap Wilayah Jawa Barat Kekurangan Pasokan Gas untuk Industri
Jika melihat data investasi di hulu migas pada 2023, kata Kurnia, di tengah investasi energi fosil yang mulai ada kecenderungan beralih kepada energi terbarukan, namun investasi sektor hulu migas di Indonesia tahun 2023 mencatatkan angka US$ 13,7 miliar meningkat 13% dari 2022.
"Dan pada tahun ini, kami sama-sama mencanangkan target US$ 15 sampai US$16 miliar," kata Kurnia dalam Forum Gas di Bandung, Rabu (19/6).
Untuk mendukung target tersebut, SKK Migas bersama KKKS melakukan aktivitas yang agresif salah satunya pengeboran sumur yang terus mengalami peningkatan.
Kurnia memaparkan, tercatat jumlah pengeboran yang meningkat sangat drastis yaitu tahun 2019 hanya mengembor 322 sumur. Pada 2023-2024 ini, pihaknya menargetkan 799 sumur.
Baca Juga: SKK Migas Masih Melakukan Evaluasi Harga Gas Bumi Tertentu (HGBT)
"Yang artinya menunjukkan investasi di hulu migas ini masih sangat tinggi," tutur Kurnia.
Dari sisi suplai, kebutuhan industri terhadap migas terus bertambah untuk industri yang sudah ada maupun industri-industri baru.
Peningkatan investasi di hulu migas berdampak positif pada kegiatan eksplorasi. Nilai investasi eksplorasi hulu migas naik dari US$ 0,54 miliar pada tahun 2020 menjadi US$ 0,93 miliar pada tahun 2023.
Kenaikan ini berkontribusi pada penemuan besar seperti Geng North dan Layaran, yang termasuk dalam lima penemuan terbesar dunia pada tahun 2023.
Dengan adanya temuan-temuan cadangan besar (giant discoveries) tersebut di tahun 2023 dan juga di tahun 2024 pada sumur Tangkulo-1 di WK (Wilayah Kerja) South Andaman sebesar 2 TCF, SKK Migas berkomitmen untuk mendorong percepatan proses on stream temuan-temuan tersebut, memastikan bahwa mereka dapat segera berkontribusi pada produksi migas nasional secepat mungkin.
Baca Juga: SKK Migas Rencanakan Pengadaan di Hulu Migas Rp 219 Triliun pada 2024
Untuk menjaga momentum positif ini, SKK Migas terus melakukan evaluasi terhadap rencana jangka panjang dan melaksanakan berbagai upaya percepatan proses.
SKK Migas memprioritaskan evaluasi dan penyempurnaan strategi perencanaan jangka panjang untuk memastikan tujuan organisasi selaras dengan kondisi lokal dan global yang dinamis.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News