kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Obat terkait Covid-19 mulai langka, Indofarma (INAF) berusaha memenuhi pasokan


Minggu, 04 Juli 2021 / 18:49 WIB
Obat terkait Covid-19 mulai langka, Indofarma (INAF) berusaha memenuhi pasokan
ILUSTRASI. Obat anti parasit Ivermectin produksi Indofarma (INAF). Indofarma (INAF) mengonfirmasi bahwa stok sejumlah produk obat-obatan terkait Covid-19 sedang dalam keadaan kosong.


Reporter: Dimas Andi | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten farmasi pelat merah, PT Indofarma Tbk (INAF) mengonfirmasi bahwa stok sejumlah produk obat-obatan terkait Covid-19 sedang dalam keadaan kosong. INAF pun berupaya memenuhi kebutuhan produk tersebut sesegera mungkin.

Sekretaris Perusahaan Indofarma Wardjoko Sumedi mengungkapkan, posisi stok nasional untuk produk Oseltamivir 75 mg sedang kosong per Minggu (4/7). Sebab, INAF sudah mengirim produk tersebut ke Gudang Instalasi Farmasi Pusat Kementerian Kesehatan pada awal Juli sebanyak 1,2 juta kapsul.

Saat ini INAF sedang memproses pengiriman Active Pharmaceutical Ingredients (API) produk Oseltamivir dari India. “Estimasi suplai stok dimulai minggu kedua Juli dengan total produksi 5 juta kapsul sampai akhir Juli 2021,” terang dia, Minggu (4/7).

Selain itu, INAF menyebut posisi stok nasional untuk produk Remdesivir dengan merek Desrem juga sedang kosong. INAF sedang memproses impor produk jadi Remdesivir dari perusahaan India yakni Mylan Laboratories Ltd.

Baca Juga: Panduan praktis isolasi mandiri Covid-19 di rumah, simak tiga bagian penting ini

Wardjoko menyebut, izin ekspor Remdesivir dari Kementerian Kesehatan India sudah diperoleh prinsipal. Alhasil, produk ini akan masuk ke Indonesia kira-kira pada pertengahan Juli nanti sebanyak 200.000 vial. Sebelumnya, INAF sempat kesulitan mengimpor Remdesivir dari India lantaran negara tersebut menutup perdagangan obat saat tsunami Covid-19 melanda.

Lebih lanjut, INAF mengonfirmasi bahwa hari ini sebanyak 390.000 tablet obat Ivermectin diserahkan dari pabrik menuju PT Indofarma Global Medika (IGM), kemudian akan langsung didistribusikan. “Produksi Ivermectin jalan terus dan sampai dengan pertengahan Agustus 2021 akan tersedia 13 juta tablet,” ujar Wardjoko.

Baca Juga: Masyarakat diminta tak latah gunakan Ivermectin untuk terapi Covid-19

Ivermectin sempat menimbulkan perdebatan dalam beberapa hari terakhir lantaran banyak yang menilai obat tersebut tidak tepat ditujukan untuk pasien Covid-19, apalagi jika tanpa resep dokter. Namun, Kemenkes tetap menjadikan Ivermectin sebagai obat dalam masa pandemi Covid-19 dengan harga eceran tertinggi (HET) sebesar Rp 7.500 per tablet. Harga tersebut untuk tablet Ivermectin 12 mg.

Adapun HET untuk Oseltamivir 75 mg ditetapkan sebesar Rp 26.000 per kapsul. Sedangkan HET Remdesivir 100 mg sebesar Rp 510.000 per vial.

Baca Juga: Ada yang isolasi mandiri di rumah? Begini cara pengelolaan limbah yang tepat

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×