kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.508.000   10.000   0,67%
  • USD/IDR 15.930   -61,00   -0,38%
  • IDX 7.141   -39,42   -0,55%
  • KOMPAS100 1.095   -7,91   -0,72%
  • LQ45 866   -8,90   -1,02%
  • ISSI 220   0,44   0,20%
  • IDX30 443   -4,74   -1,06%
  • IDXHIDIV20 534   -3,94   -0,73%
  • IDX80 126   -0,93   -0,74%
  • IDXV30 134   -0,98   -0,72%
  • IDXQ30 148   -1,09   -0,73%

Panen padi meleset dari target


Rabu, 16 April 2014 / 10:05 WIB
Panen padi meleset dari target
ILUSTRASI. Anatomi Otak Manusia: Bagian-Bagian Otak dan Fungsinya Masing-Masing.


Reporter: Mona Tobing | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Panen padi tahap pertama yang berlangsung sejak Maret lalu tidak memuaskan. Alhasil, target produksi padi tahun ini terancam gagal tercapai.

Kementerian Pertanian (Kemtan) mencatat, produksi padi dari masa tanam Oktober 2013 - Maret 2014,  baru sekitar 32,73 juta ton gabah kering giling. Jumlah ini baru 42,74% dari target produksi padi yang ditetapkan tahun ini sebanyak 76,75 juta ton dari areal tanam seluas 8,19 juta hektare (ha).

Udhoro Kasih Anggoro, Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kemtan mengatakan, jika melihat realisasi produksi padi pada musim panen tahap pertama tahun ini cukup sulit untuk bisa mencapai target produksi padi yang ditetapkan tahun ini. "Sasaran 76,75 juta ton memang berat. Tapi kami upayakan untuk tetap mencapai target pada tahun ini," jelasnya Senin (14/4).

Catatan saja, idealnya hasil panen padi pada musim panen pertama adalah sekitar 50% dari total target produksi selama setahun. Maklum, dalam musim tanam periode pertama, luas areal tanam yang digunakan untuk menanam padi masih lebih besar ketimbang musim berikutnya.

Tak hanya itu, dari sisi cuaca, musim tanam Oktober - Maret juga paling kondusif untuk menanam padi. Nah, untuk bisa mengejar target produksi padi tahun ini, Udhoro bilang, pemerintah akan mendorong petani untuk tetap menanam padi pada musim tanam berikutnya.

Ketua Umum Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Winarno Tohir menambahkan, adanya banjir yang terjadi sejak akhir tahun lalu hingga awal tahun ini membuat realisasi panen padi menyusut. Tak hanya itu, serangan hama juga membuat produksi padi kali ini tidak sesuai harapan.

Dalam hitungan Winarno, setidaknya ada sekitar 250.000 ha lahan padi yang rusak akibat banjir. Sehingga, ia memperkirakan produksi padi pada musim panen pertama tahun ini susut sekitar 10%.

Meski begitu, Winarno masih yakin target produksi padi tahun ini masih bakal tercapai. Alasannya, kondisi cuaca tahun ini lebih kondusif untuk menanam padi. Sehingga, "Masa tanam kedua nanti diharapkan bisa lebih maksimal," kata penuh harap.

Catatan saja, berdasarkan angka sementara produksi padi dari Badan Pusat Statistik (BPS), sepanjang tahun 2013 produksi padi nasional sebanyak 71,29 juta ton gabah giling kering. Angka ini naik 3,24% dari realisasi tahun 2012 yang sebanyak 69,05 juta ton  gabah giling kering. 

Tahun lalu, luas areal tanam padi 13,83 juta ha, naik tipis dari tahun 2012 yang seluas 13,44 juta ha. Sementara itu, tingkat produktivitas padi pada tahun lalu 5,16 juta ton per ha, naik tipis dari tahun sebelumnya yang sebanyak 5,14 juta ton per ha.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×