kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45909,31   7,91   0.88%
  • EMAS1.354.000 1,65%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pelaku usaha optimistis pasar ekspor udang masih gurih


Minggu, 24 Januari 2021 / 18:58 WIB
Pelaku usaha optimistis pasar ekspor udang masih gurih
ILUSTRASI. Udang. ANTARA FOTO/Dedhez Anggara/foc/16.


Reporter: Muhammad Julian | Editor: Handoyo .

Dihubungi terpisah, Direktur Marketing PT Bumi Menara Internusa, Aris Utama mengungkapkan bahwa permintaan udang secara umum (beku, olahan, dl) di pasar AS sedang tinggi. Walhasil, Bumi Menara Internusa yang melakukan penjualan ekspor ke AS serta ke negara-negara pengimpor lainnya ikut menikmati permintaan yang sedang tinggi tersebut.

Di tengah permintaan yang tinggi itu, Bumi Menara Internusa membidik pertumbuhan penjualan ekspor sekitar 5%-10% pada tahun ini. “Kalau target pasti meningkat, semua kan berusaha untuk mengambil pangsa pasar dari negara eksportir udang lain,” kata Aris Utama saat dihubungi Kontan.co.id, Minggu (24/1).

Target pertumbuhan ekspor udang nasional 2024

Tren pertumbuhan ekspor udang nasional dipercaya bisa terus berlangsung hingga tahun-tahun berikutnya. Makanya, FUI optimistis program peningkatan nilai ekspor udang 250% atau 2.5 kali lipat dalam waktu 5 tahun yang dicanangkan pemerintah tahun 2020 yang lalu bisa dicapai.

Sebagai gambaran, ekspor udang Indonesia tahun 2019 mencapai sekitar US$ 1.7 miliar di tahun 2019. Dengan demikian, target ekspor udang yang ingin dicapai oleh pemerintah pada tahun 2024 nanti adalah sebesar US$ 4,25 miliar.

Hitungan FUI, untuk mencapai target tersebut diperlukan pertumbuhan volume dan nilai ekspor udang masing-masing sekitar 14 % dan 20 % pertahun. Hal ini menurut FUI bisa dicapai melalui 2 hal, yaitu memperbanyak produk value added terutama produk ready to cooked/ready to eat dan meningkatkan volume produksi udang nasional.

FUI optimisme, kalau kedua prasyarat di atas terpenuhi, pertumbuhan ekspor 250% di tahun 2024 bisa dicapai, sebab permintaan udang di pasar mancanegara selalu ada dan banyak yang masih belum digarap secara maksimal oleh eksportir Indonesia. “Bagi kami poin utamanya adalah penambahan produksi udang, bukan naik turunnya permintaan pasar,” kata Budhi kepada Kontan.co.id.

Senada, Aris menilai bahwa target pertumbuhan ekspor 250% merupakan target yang realistis untuk dicapai, selama eksekusi dan perencanaannya jelas dan diawasi pelak. “Tantangannya adalah eksekusi dari perencanaan produksi meningkat 250% dalam 4 tahun itu harus dimonitor secara melekat,” kata Aris.

Senada, Christian menuturkan bahwa target pertumbuhan ekspor 250% bisa dikejar dengan dukungan pemerintah. Terlebih, produk udang dalam negeri memiliki kualitas yang bisa bersaing dengan produk dari negara-negara pemasok kompetitor.

“Perlu diketahui, bahwa dibandingkan dengan India, Vietnam, dan Ekuador, tingkat reject produk udang Indonesia pada pasar ekspor adalah satu yang terendah jika dibandingkan dengan ketiga negara tersebut,” tambah Christian.

Selanjutnya: Forum Udang Indonesia optimistis nilai ekspor udang bisa meningkat 250% di 2024

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×