Reporter: RR Putri Werdiningsih | Editor: Anastasia Lilin Yuliantina
JAKARTA. Sembari mengerjakan pembangunan pelabuhan Kalibaru, PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) II kini mulai mempersiapkan pembangunan akses jalan menuju calon pelabuhan baru ini. Target perusahaan ini, kelak saat Kalibaru rampung dibangun, akses jalan ini juga sudah siap untuk digunakan.
Pelindo II memperkirakan pembangunan akses jalan ini membutuhkan lahan delapan hektare (ha). Pembebasan lahan akan dilakukan dalam dua tahap. Pertama, Pelindo II akan membebaskan lahan tiga ha. Lantas di tahap kedua baru membebaskan lima ha.
Namun, perusahaan pengelola pelabuhan plat merah ini mengaku baru bisa membeberkan anggaran pembangunan akses jalan ini. Mereka menunggu laporan dari tim yang khusus yang bertugas menghitung. "Kami sedang melakukan penghitungan dan pengurangan," terang Dani Rusli, Direktur PT Pengembangan Pelabuhan Indonesia, Senin (14/7).
Sementara mengenai perkembangan pembangunan pelabuhan Kalibaru sendiri, Pelindo II mengklaim sudah mengerjakan 26% pembangunan di tahap I. Pembangunan tahap I ini meliputi pembangunan lima terminal yang terdiri dari tiga terminal peti kemas dan dua terminal bahan bakar.
Pelindo II belum mengubah target penyelesaian proyek tahap I, yakni rampung pertengahan 2015. Selanjutnya, perusahaan ini akan mulai memasuki pembangunan proyek tahap II yang diharapkan selesai pada 2018.
Di samping masih melanjutkan pembangunan fisik pelabuhan Kalibaru, Pelindo II juga sudah mulai menugaskan anak perusahaannya, PT New Priok City One untuk membeli alat kebutuhan pelabuhan, yakni delapan super post panamax cranes. "Alatnya dipesan sekarang tapi datangnya bisa delapan bulan sampai 10 bulan lagi," terang Dani.
Sekadar mengingatkan, Pelindo II dan perusahaan asal Jepang, Mitsui & Co Ltd. telah menandatangani kerjasama sejak akhir Februari 2014.
Kerjasama ini menyepakati pembentukan anak usaha joint venture yang bertindak sebagai operator pengelola yakni New Priok City One. Dalam perusahaan patungan tersebut, Pelindo II memegang porsi saham 51% dan Mitsui sebesar 49%.
Berbeda dari kerjasama yang pernah terjadi antara Pelindo II dan Mitsui sebelumnya, kali ini permodalan anak usaha itu seluruhnya ditanggung kubu Mitsui. Perusahaan asal Negeri Sakura tersebut menanggung biaya pengoperasian pelabuhan Kalibaru dalam bentuk uang muka yang disetor. Sementara Pelindo II baru akan memberikan bagiannya sebagai modal setelah adanya pembagian dividen ketika New Priok City One sudah beroperasi.
Sekedar catatan, pelabuhan Kalibaru merupakan salah satu cara yang dipersiapkan untuk mengurangi kepadatan aktivitas di Pelabuhan Tanjung Priok. Proyek ini diperkirakan menghabiskan dana investasi US$ 2,47 miliar atau sekitar Rp 22,66 triliun. Pelindo II mengklaim pelabuhan Kalibaru akan menjadi pelabuhan pertama di Indonesia yang memiliki kedalaman hingga 16 meter.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News