kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Pemerintah bangun PLTA 6.300 MW dalam 10 tahun


Kamis, 27 November 2014 / 17:43 WIB
Pemerintah bangun PLTA 6.300 MW dalam 10 tahun
ILUSTRASI. Bayam kaya vitamin K yang bermanfaat menjaga kesehatan kulit dan membuatnya nampak bercahaya.


Reporter: Pratama Guitarra | Editor: Uji Agung Santosa

JAKARTA. Indonesia akan membangun Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) berkapasitas 6.300 megawatt (MW) dalam 10 tahun ke depan. Pembangkit listrik itu akan dibangun oleh PT Perusahaan Listrik Negara (PLN), pemerintah, maupun pihak swasta.

Menurut Direktur Konstruksi Dan Energi Baru Terbarukan PLN Nasri Sebayang, Indonesia memiliki potensi sumber listrik dari tenaga air yang besar. Berdasarkan Hydropower Potential Study, potensi tenaga air di Indonesia mencapai 75.000 MW. Dari jumlah itu terdapat 25.600 MW yang layak dikembangkan menjadi pembangkit listrik.

Namun saat ini, dari jumlah itu yang dimanfaatkan baru berkisar 5.000 MW, atau 7% dari total potensi yang ada. Nasri menjelaskan, sejak 2011 pemerintah dan PLN telah menyusun Masterplan Hydro Power yang merekomendasikan pengembangan pembangkit tenaga air dengan total kapasitas sebesar 12.900 MW di 87 lokasi. Lokasi-lokasi itu dinilai layak secara teknis, dan ekonomis serta layak secara lingkungan untuk dikembangkan sampai tahun 2027.

Pemanfaatan sumber energi terbarukan melalui pembangunan PLTA selain membantu PLN dalam memenuhi kebutuhan konsumsi energi listrik yang terus meningkat rata-rata 9% per tahun. Pembangunan PLTA ini juga membantu upaya verifikasi energi dan konservasi sumber energi primer, memperbaiki bauran energi, dan mengurangi ketergantungan terhadap bahan bakar fosil.

"Usaha mengoptimalisasikan sumber daya air melalui bendungan besar merupakan bagian dari upaya membantu membangun ketenagalistrikan yang bersumber dari energi baru dan terbarukan, alternatif selain BBM," kata Nasri dalam pernyataan tertulisnya, Kamis (27/11).

Ketua Umum Komite Eksekutif Komite Nasional Indonesia untuk Bendungan Besar (KNI-BB) Basuki Hadimuljono yang juga adalah Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Menpera) mengatakan, saat ini KNI-BB sudah membentuk Unit Sertifikasi Tenaga Ahli (USTK) KNI-BB. “Sertifikasi keahlian bendungan besar adalah salah satu program KNI-BB kepada anggotanya untuk pengembangan sumber daya manusia dalam pembangunan dan pengelolaan bendungan," kata Basuki.

Pemerintah melalui Kemenpera akan membangun 49 bendungan baru. “Peran bendungan menjadi salah satu tumpuan kabinet kerja untuk membangun. Dengan program 49 bendungan ini, kami akan mengirim para insinyur senior untuk menbantu balai besar-balai besar dalam membangun bendungan tersebut," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×