kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pemerintah melunak, impor sapi bisa ditambah


Sabtu, 26 Januari 2013 / 09:33 WIB
Pemerintah melunak, impor sapi bisa ditambah
ILUSTRASI. Kawasan wisata Taman Mini Indonesia Indah (TMII)


Reporter: Handoyo | Editor: Sandy Baskoro

JAKARTA. Kementerian Pertanian membuka peluang menambah alokasi impor sapi pada tahun ini. Namun, perlu ada kajian terlebih dulu mengenai faktor penyebab terus melejitnya harga daging sapi.

Menteri Pertanian Suswono mengakui, saat ini masih ada problem terkait masih tingginya harga daging sapi di pasaran. Itulah sebabnya, Kemtan juga siap menambah pasokan daging sapi meski melalui jalur impor. "Ya sudah kita duduk bersama, kalau ada kekurangan enggak ada masalah ditambah," kata Suswono di Jakarta, Jumat (25/1).

Pemerintah menetapkan alokasi impor sapi dan daging sapi pada tahun ini mencapai 80.000 ton. Jumlah ini menyusut 13% dibandingkan alokasi impor daging sapi pada tahun lalu, sebanyak 92.000 ton.

Hitungan pemerintah jauh lebih sedikit ketimbang kalkulasi pengusaha. Asosiasi Pengusaha Feedlot Indonesia (Apfindo) menyatakan, alokasi ideal impor daging sapi dan sapi bakalan pada 2013 sebanyak 118.000 ton. Rinciannya, 60% sapi bakalan dan sisanya 40% daging beku (KONTAN, 18 Desember 2012).

Sejatinya, pemerintah tak ingin memberatkan konsumen untuk memperoleh daging sapi. Tapi Suswono mengingatkan, jangan sampai kebijakan impor merugikan peternak sapi lokal yang jumlahnya empat juta orang. Saat ini peternak dalam negeri lagi menikmati harga sapi yang bagus.

Jika konsumen merasa berat dengan harga daging sapi yang tinggi, perlu dikaji terlebih dulu, apakah lonjakan harga daging akibat permainan atau berkurangnya suplai sapi siap potong. "Kemtan mengkaji serius masalah ini," yakin Suswono.

Wilayah yang mengalami fluktuasi harga daging sapi adalah Jabodetabek. Apalagi, Jakarta tidak memiliki perusahaan penggemukan sapi atau fedloter.

Yang jelas, catatan Kemtan, stok sapi bakalan hingga Desember 2012 cukup untuk memenuhi kebutuhan Januari 2013.

Wakil Menteri Perdagangan Bayu Krisnamurthi menyatakan, alokasi impor daging sapi selama 2013 yang seberat 80.000 ton cukup untuk memenuhi kebutuhan daging pada semester I 2013. Tetapi, yang masih menjadi pertanyaan, ketersediaan untuk tiga hingga empat bulan selanjutnya. "Itu dulu, kuota 80.000 ton yang jalan, sambil proses evaluasi," ungkap Bayu.

Apfindo mencatat, stok sapi bakalan di kandang penggemukan di Jabodetabek sebanyak 18.000 ekor. Jumlah itu hanya cukup memenuhi kebutuhan selama Januari ini.

Kementerian Perdagangan mencatat, harga rata-rata daging sapi secara nasional pada pertengahan pekan ini berkisar Rp 87.273 per kg, lebih tinggi 21,3% dibanding rata-rata Januari 2012 yang hanya Rp 71.890 per kg.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×