Reporter: Asnil Bambani Amri |
JAKARTA. Tingginya tingkat pencemaran laut di pesisir pantai pantura berdampak pada penurunan produksi perikanan budidaya di sepanjang pantai utara (Pantura) pulau Jawa. Syamsudin, Sekretaris Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya Kementerian Perikanan (KKP) menyatakan, dampak pencemaran tersebut membuat produksi perikanan menurun.
“Masalah lingkungan dan penceraman ini menjadi kekhawatiran di tambak,” kata Syamsusdin di Jakarta, Kamis (30/9). Ia menyebutkan, banyak pemilik tambak maupun pembudidaya rumput laut mengeluh karena mengalami penurunan produksi akibat terganggu dengan air laut yang tercemar. Sayangnya, Syamsudin tidak memerinci penurunan produksi perikanan budidaya.
Pencemaran di sepanjang pantai utara tidak hanya dilakukan oleh limbah industri tetapi juga limbah dari rumah tangga. Kondisi tersebut menurut Syamsuddin mesti menjadi perhatian bersama dari pemerintah pusat maupun pemerintah daerah.
Pemerintah telah memiliki teknologi untuk mengurangi pencemaran yang terjadi di tambak dengan cara menerapkan teknologi probiotik. Namun, langkah itu hanya menyelesaikan masalah jangka pendek. “Sebaiknya ekosistem dan kelestarian lingkungan itu mesti dikembalikan,” harapnya.
Selain masalah pencemaran lingkungan, pembudidaya ikan dan udang baik di Pantura maupun di daerah lainnya banyak mengeluhkan soal keamanan. Seringkali, aktivitas pencurian terhadap hasil tambak terjadi, sehingga menyebabkan kerugian bagi pembudidaya. “Soal keamanan ini tidak bisa kami atasi, karena ini kewenangan aparat keamanan,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News