kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Pendapatan Bukit Asam (PTBA) konsisten meningkat dalam lima tahun terakhir


Minggu, 05 April 2020 / 17:11 WIB
Pendapatan Bukit Asam (PTBA) konsisten meningkat dalam lima tahun terakhir
ILUSTRASI. Suasana penambangan dengan bucket wheel escavator lokasi penambangan batubara PT. Bukit Asam (PTBA) di Tanjung Enim, Sumatera Selatan (20/5).


Reporter: Dimas Andi | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Di tengah volatilitas harga batubara, PT Bukit Asam Tbk (PTBA) masih bisa mengalami beberapa kali lonjakan kinerja di periode tahun 2015 sampai 2019 lalu.

Berdasarkan laporan keuangan, pendapatan PTBA pada 2015 tercatat sebesar Rp 13,84 triliun. Di saat yang sama laba bersih perusahaan berada di level Rp 2,03 triliun.

Berlanjut di tahun 2016, pendapatan PTBA kembali naik menjadi Rp 14,05 triliun. Tetapi laba bersih perusahaan ini turun menjadi Rp 2 triliun.

Baca Juga: IHSG rebound 2,02%, ini 10 saham net buy terbesar investor asing kemarin, Jumat (3/4)

Memasuki tahun 2017, PTBA lagi-lagi mengalami kenaikan pendapatan menjadi Rp 19,47 triliun sekaligus kenaikan laba bersih menjadi Rp 4,47 triliun.

Pendapatan PTBA kembali naik menjadi Rp 21,16 triliun pada tahun 2018. Begitu juga dengan laba bersihnya yang meningkat menjadi Rp 5,03 triliun.

Terakhir, di tahun 2019 pendapatan PTBA meningkat lagi menjadi Rp 21,78 triliun. Bedanya, di tahun lalu laba bersih perusahaan turun menjadi Rp 4,05 triliun.

Sementara itu, produksi batubara PTBA pada tahun 2015 mencapai 19,17 juta ton. Jumlah ini meningkat menjadi 19,6 juta ton pada tahun 2016. Produksi batubara PTBA kembali naik menjadi 24,2 juta ton pada tahun 2017.

Batubara yang diproduksi PTBA lagi-lagi naik menjadi 26,4 juta ton pada tahun 2018. Adapun di tahun 2019 kemarin, produksi batubara emiten pelat merah ini mencapai 29,1 juta ton.

Baca Juga: Gara-gara Corona, Penjualan Mobil Astra International (ASII) Turun Hingga 30%

Sekretaris Perusahaan PTBA Hadis Surya Palapa berpendapat, pihaknya senantiasa meningkatkan level produksi, pengangkutan, dan penjualan batubara.

Selain itu, PTBA juga menerapkan efisiensi biaya di semua lini operasi bisnis dan penerapan tata kelola perusahaan yang baik secara konsisten.

Hal ini yang membuat pendapatan PTBA tetap stabil terlepas dari naik-turunnya harga komoditas batubara.

Terkait peningkatan kapasitas angkutan, PTBA berupaya memperbesar jalur distribusi pengiriman batubara melalui kerja sama dengan PT Kereta Api Indonesia. Harapannya, kapasitas angkutan batubara bisa mengimbangi level produksi yang terus meningkat.

PTBA juga selalu mengantisipasi efek volatilitas harga batubara terhadap hasil penjualan batubara. Caranya dengan melakukan ekspansi ke pasar-pasar ekspor potensial seperti Jepang, Hongkong, Vietnam, Taiwan dan Filipina.

Baca Juga: 11 emiten batubara ini mengalami penurunan laba bersih di 2019, siapa paling dalam?

Emiten ini juga melakukan penjajakan atau merambah ke pasar-pasar baru seperti Australia, Myanmar, Thailand, dan Kamboja. “Tentu saja PTBA juga tetap mendukung penuh untuk pasokan batubara domestik,” sambung Hadis, Sabtu (4/4) lalu.

Ia menilai, lima tahun ke depan merupakan periode yang harus terus diwaspadai oleh setiap pelaku industri batubara. Pasalnya, volatilitas harga batubara masih tergolong tinggi dan terdapat potensi disrupsi oleh sumber energi baru terbarukan (EBT).

Maka dari itu, PTBA akan tetap meningkatkan level produksi, pengangkutan, dan penjualan yang diimbangi dengan efisiensi.

Di samping itu, PTBA akan terus melakukan percepatan dalam penyelesaian proyek-proyek strategis seperti PLTU Sumsel-8 yang berkapasitas 2x620 MW.

Baca Juga: Semua saham indeks IDX BUMN20 terkoreksi, begini saran analis

Perusahaan ini juga berusaha menyelesaikan proyek hilirisasi batubara yang bekerja sama dengan PT Pertamina (Persero) dan Air Product.

“Proyek-proyek strategis tersebut dapat menambah pundi-pundi pendapatan perusahaan untuk periode yang akan datang,” tandas Hadis.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×