kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.910   20,00   0,13%
  • IDX 7.197   56,12   0,79%
  • KOMPAS100 1.107   11,64   1,06%
  • LQ45 878   11,94   1,38%
  • ISSI 221   0,95   0,43%
  • IDX30 449   6,34   1,43%
  • IDXHIDIV20 540   5,67   1,06%
  • IDX80 127   1,46   1,16%
  • IDXV30 134   0,44   0,32%
  • IDXQ30 149   1,61   1,09%

Penerbangan Belum Pulih, Begini Strategi Pemerintah Bangkitkan Bisnis Penerbangan


Jumat, 18 Oktober 2024 / 09:25 WIB
Penerbangan Belum Pulih, Begini Strategi Pemerintah Bangkitkan Bisnis Penerbangan
ILUSTRASI. Pameran Kedirgantaraan Bali International Airshow (BIAS) 2024 resmi dibuka Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan bersama Menhub Budi Karya Sumadi, Rabu (18/9), yang berlokasi di kawasan Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali. BIAS 2024 berlangsung 18-21 September 2024, yang mana memamerkan kemajuan penerbangan dan kedirgantaraan Indonesia.


Reporter: Filemon Agung | Editor: Syamsul Azhar

KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Kementerian Perhubungan mengungkapkan industri penerbangan Tanah Air belum sepenuhnya pulih pasca Pandemi Covid-19 melanda.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, trafik penerbangan di Indonesia pun belum menyamai level pada tahun 2019 silam.

"Kita melihat bahwa penerbangan kita sekarang ini belum mencapai sama (seperti) 2019. Sekarang ini sampai 90%. Tapi pemulihan jumlah pergerakan di Indonesia termasuk baik khususnya di dalam negeri yang begitu banyak penerbangannya," kata Budi dalam Wawancara Ekslusif bersama Kontan beberapa waktu lalu.

Budi melanjutkan, pelemahan industri penerbangan ini pun terjadi secara global. Untuk itu, pemerintah turut mengharapkan pemulihan industri penerbangan juga terjadi di pasar global.

Baca Juga: Bakal Dongkrak Ekonomi, Begini Cerita Pendanaan Bandara Singkawang

Dalam 10 tahun masa pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi), pembangunan bandara baru yang masuk dalam Proyek Strategis Nasional (PSN) mencapai 27 bandara baru.

Sejumlah bandara baru tergolong sukses dari sisi jumlah penerbangan dan angkutan seperti New Yogyakarta International Airport (NYIA), Bandara Internasional Dhoho Kediri, Bandara Ngloram di Cepu. Sementara bandara lainnya masih menghadapi tantangan.

Budi menjelaskan, selain belum pulihnya industri penerbangan, salah satu penyebab belum optimalnya trafik penerbangan di beberapa wilayah juga dikarenakan pengembangan infrastruktur transportasi lain seperti perkeretaapian dan akses jalan tol.

Baca Juga: Dua Maskapai Siap Layani Penerbangan Bandara Singkawang

Demi tetap mendorong industri penerbangan, Kementerian Perhubungan pun juga terus mendorong keterlibatan pemerintah daerah dan masyarakat.

"Kita hidup dengan kolaborasi, tidak mungkin kita menyuruh maskapai berjuang sendirian,butuh partispasi semua pihak. Saya menghimbau pimpinan-pimpinan daerah, mereka harus peduli dengan kehadiran bandara," imbuh Budi.

Budi mengatakan, Pemda dapat mengambil skema block seat untuk meningkatkan okupansi penerbangan. Melalui skema ini, okupansi penerbangan bisa mencapai setidaknya 70%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×