Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengungkapkan, proyeksi total biaya yang diperlukan untuk pengembangan Lapangan Abadi Masela mencapai US$ 34,7 miliar atau setara Rp 535,96 triliun.
Melansir laman resmi Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Migas), perkiraan biaya yang diperlukan untuk mengembangkan Lapangan Abadi meliputi biaya investasi (di luar sunk cost) sebesar US$ 20.946 juta (termasuk biaya CCS sebesar US$ 1.088 juta), Biaya Operasi sebesar US$ 12.978 juta, dan biaya Abandonment and Site Restoration (ASR) sebesar US$ 830 juta.
Belum lama ini, Menteri ESDM telah menyetujui Revisi 2 Rencana Pengembangan Lapangan yang Pertama (POD I) Lapangan Abadi WK Masela pada tanggal 28 November 2023.
Termasuk dalam Revisi 2 POD I ini adalah kegiatan CCS ke dalam ruang lingkup proyek dimana fasilitas CCS akan dibangun untuk menangkap native CO2 dari Lapangan Abadi dan menyimpannya kembali di Lapangan Abadi. Target Ready for Start-Up untuk proyek ini adalah pada tahun 2030.
Baca Juga: Revisi POD Disetujui, Blok Masela Akan Lakukan Persiapan Pemboran Tahun Depan
Pengembangan Blok Masela merupakan salah satu upaya pemerintah untuk mendukung ketahanan energi nasional dan mencapai target produksi gas sebesar 12 BSCFD yang sejalan dengan pencapaian target Net Zero Emision.
Tutuka Ariadji Direktur Jenderal Migas Kementerian ESDM berharap agar operator dan anggota konsorsium dapat segera mempercepat proses yang ada.
“Inpex dapat melaksanakan kegiatan pengembangan Lapangan Abadi sesuai POD,” ujarnya dalam keterangan resmi, Minggu (3/12).
Sebagai informasi, yang dimaksud dengan pengembangan Lapangan Abadi sesuai POD adalah FEED (Front End Engineering Design) untuk Onshore Liquefied Natural Gas (OLNG), Floating Production Storage and Offloading (FPSO), Gas Export Pipeline (GEP) dan Subsea Umbilical, Riser dan Flowline (SURF) pada tahun 2024. Adapun Site Preparation akan dilakukan pada 2025 dan Drilling preparation pada 2026.
Kontrak Kerja Sama WK Masela ditandatangani tanggal 16 November 1998 untuk jangka waktu 30 tahun dan telah mendapatkan kompensasi waktu 7 tahun dan perpanjangan 20 tahun, sehingga kontrak akan berakhir pada 15 November 2055.
Pemegang hak partisipasi WK Masela saat ini adalah Inpex Masela Ltd (65%) sekaligus sebagai operator; PT Pertamina Hulu Energi Masela (20%); dan Petronas Masela Sdn. Bhd (15%).
Baca Juga: Kementerian ESDM Siap Kebut Revisi POD Masela, Demi Mengejar Target Onstream
Total cadangan gas Lapangan Abadi adalah sebesar 18,54 TSCF dengan kumulatif produksi gas 16,38 TSCF (gross) atau 12,95 TSCF (sales) dan kondensat 255,28 MMSTB. Kapasitas produksi 1.600 MMSCFD + 150 MMSCFD (pipeline), kondensat 35.000 BCPD.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News