kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.383.000   23.000   0,97%
  • USD/IDR 16.600   -21,00   -0,13%
  • IDX 8.003   -63,14   -0,78%
  • KOMPAS100 1.100   -3,12   -0,28%
  • LQ45 771   -1,23   -0,16%
  • ISSI 287   -2,27   -0,78%
  • IDX30 403   -0,30   -0,07%
  • IDXHIDIV20 455   -0,62   -0,14%
  • IDX80 121   -0,58   -0,48%
  • IDXV30 129   -1,82   -1,39%
  • IDXQ30 128   0,62   0,49%

Pengembangan PLTP Huluhais, ESDM: PLN Masih Tunggu Lampu Hijau dari Danantara


Rabu, 15 Oktober 2025 / 07:05 WIB
Pengembangan PLTP Huluhais, ESDM: PLN Masih Tunggu Lampu Hijau dari Danantara
ILUSTRASI. Perusahaan Listrik Negara (PLN) dalam pengembangan PLTP Hululais masih ditunggu.


Reporter: Sabrina Rhamadanty | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Hululais 110 megawatt (MW) di Kabupaten Lebong, Provinsi Bengkulu masih dalam pembahasan dengan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara atau Danantara.

Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM Eniya Listiani Dewi mengatakan, langkah PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) dalam pengembangan PLTP Hululais masih ditunggu.

Eniya juga menambahkan, bahwa salah satu faktor lambatnya PLN dalam menggarap PLTP Hululais ialah karena adanya Danantara.

Baca Juga: PLN Pasok Listrik 30 Juta VA ke Anak Usaha Merdeka Gold Resources (EMAS)

Apalagi, saat ini seluruh perusahaan pelat merah termasuk PLN harus melakukan penyesuaian terhadap proses administrasi setiap proyek strategis kepada Danantara.

"Kan itu (Danantara) induk, jadi holding kan, sehingga administrasinya juga harus melibatkan Danantara. Karena masalah investasi, berarti dia Head of Investment atau apa itu ya, assesment atau agreement," terang Eniya di Kantor Kementerian ESDM, Selasa (14/10/2025).

Padahal, Eniya menyebut PT Pertamina sudah menjalankan tugasnya untuk melakukan pengeboran panas bumi di WKP Hululais, tetapi infrastruktur PLTP tak kunjung dibangun oleh PLN.

"Hululais lagi dibahas, itu PLN kelamaan," ungkap dia. 

"Betul (sudah siap dari Pertamina), dan itu kalau tidak salah juga melibatkan investor Jepang ya," sambung dia.

Sebelumnya, Executive Vice President Panas Bumi PLN John Y.S. Rembet mengungkapkan PLTP Hululais saat ini tengah berproses untuk menuju tahap konstruksi dan ditargetkan bisa beroperasi secara komersial pada 2028 mendatang.

Lewat keterangan tertulis, dirinya meyakini proyek panas bumi di Bumi Rafflesiia itu bukan hanya memperkuat sistem kelistrikan Sumatra, tetapi juga jadi motor penggerak ekonomi daerah.

Baca Juga: PLN Bangun PLTS Terapung 92 MWp di Waduk Saguling, Jawa Barat

"Bengkulu dikaruniai potensi panas bumi yang sangat melimpah. Dalam RUPTL 2025–2034, terdapat dua pembangunan utama yang tengah dikembangkan PLN, yaitu PLTP Hululais dengan kapasitas 2×55 MW dan PLTP Kepahiang dengan kapasitas 2×55 MW," sebut John, dalam keterangan tertulis, dikutip Selasa (14/10/2025). 

Di sisi lain, Gubernur Bengkulu Helmi Hasan menyebut, proyek energi bersih di kawasannya sejalan dengan arah pembangunan daerah yang mengedepankan keseimbangan pertumbuhan ekonomi dan keberlanjutan lingkungan.

"Kami mendukung penuh pembangunan ini dan berharap agar setiap tahapan dilakukan dengan aman, sesuai prosedur dan memperhatikan kepentingan masyarakat. Dengan demikian, pembangunan ini bisa memajukan daerah dan memberi manfaat nyata bagi masyarakat Bengkulu," pungkas dia.

Selanjutnya: IHSG Merosot 1,95%, Saham BBRI, BRPT, dan CUAN Jadi Pemberat

Menarik Dibaca: IHSG Merosot 1,95%, Saham BBRI, BRPT, dan CUAN Jadi Pemberat

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×