kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pengusaha listrik swasta sambut baik opsi renegosiasi pembangkit listrik dengan PLN


Senin, 06 April 2020 / 15:31 WIB
Pengusaha listrik swasta sambut baik opsi renegosiasi pembangkit listrik dengan PLN
ILUSTRASI. Ilustrasi pembangkit listrik


Reporter: Dimas Andi | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asosiasi Produsen Listrik Swasta Indonesia (APLSI) menyambut baik opsi yang diajukan pemerintah bahwa PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) dapat melakukan renegosiasi kontrak pembangkit listrik.

Dalam berita sebelumnya, pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) tengah mengkaji kemungkinan bagi PLN melakukan negosiasi ulang kontrak jual-beli listrik dengan pengembang pembangkit listrik swasta atau Independent Power Producers (IPP).

Opsi ini diberikan bersamaan dengan langkah pemerintah yang sedang mengoreksi proyeksi pertumbuhan konsumsi listrik yang diprediksi mengalami penurunan seiring pandemi virus corona.

Baca Juga: PLN: Listrik gratis dan diskon tarif sudah dinikmati 10 juta pelanggan

Ketua Umum APLSI Arthur Simatupang mengaku, para perusahaan pembangkit listrik swasta yang tergabung dalam APLSI mendukung penuh semua langkah penanganan dari pemerintah, termasuk dalam pencegahan meluasnya wabah virus corona.

APLSI saat ini belum memiliki data mengenai dampak langsung wabah virus corona terhadap konsumsi listrik secara umum. Namun, para pengusaha pembangkit listrik swasta tetap menghormati semua komitmen yang disepakati di dalam perjanjian jual beli tenaga listrik atau power purchase agreement (PPA).

Arthur bilang, kontrak-kontrak PPA jangka panjang pada dasarnya melibatkan penyediaan lapangan pekerjaan dalam jumlah besar, investasi miliaran dollar AS, dan komitmen para investor serta lembaga perbankan baik dari dalam negeri maupun internasional.

Maka dari itu, penting bagi APLSI untuk mengkaji berbagai opsi terbaik dengan mempertimbangkan situasi ekonomi terkini di Indonesia.

Baca Juga: Tak kebal virus corona, ini daftar BUMN yang terpapar Covid-19

“Kami juga berharap opsi-opsi yang ada tetap akan mempertahankan keberlangsungan iklim investasi di Indonesia yang kuat secara jangka panjang seiring adanya prinsip kepastian kesepakatan di awal,” ungkap Arthur, Senin (6/4).

Ke depan, Arthur yakin setelah Indonesia bisa menangani pandemi virus corona, maka kegiatan ekonomi akan kembali mengalami pertumbuhan. Alhasil, seluruh stakeholder terkait perlu mengantisipasi kembali tumbuhnya permintaan konsumsi listrik secara jangka panjang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×