Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Rencana PT Waskita Karya (Persero) Tbk untuk meraup tambahan pendapatan bakal tertunda. Pasalnya, rencana emiten pelat merah dengan kode saham WSKT di Bursa Efek Indonesia (BEI) ini untuk menjual ruas tol Depok-Antasari kembali tertunda.
"Belum, masih proses," ujar Direktur Keuangan WSKT Tunggul Rajagukguk kepada KONTAN, akhir pekan lalu.
Mengingatkan saja, awalnya manajemen menargetkan dapat menjual ruas tol ini pada bulan November tahun lalu. Eksekusinya pun molor hingga targetnya dirubah menjadi akhir tahun 2014. Namun, hingga saat ini penjualan tersebut belum dieksekusi.
Proses negosiasi harga menjadi salah satu faktor yang membuat molornya rencana penjualan ini. Manajemen mengaku, sudah ada beberapa pihak yang menyatakan minatnya untuk membeli ruas tol tersebut, namun harganya belum ada yang cocok.
Untuk catatan juga, dalam sebuah bisnis, penjualan atau divestasi aset memang tidak bisa dijadikan andalan untuk menopang kinerja secara rutin. Tapi, strategi divestasi ini dapat membuat terjadinya akselerasi pendapatan perseroan untuk jangka pendek.
Hal ini pula yang meniadi alasan manajemen WSKT untuk menjual ruas tol itu. WSKT ingin meraup pendapatan lain-lain alias 'the other income' melalui bisnis pembangunan infrastruktur jalan tol.
WSKT tidak berencana sebagai long term investment. Jadi, begitu konstruksi jalan tolnya selesai dan perseroan telah memperoleh margin sebagai kontraktor, maka manajemen akan segera melakukan divestasi.
Menurut Tunggul, strategi ini juga bisa dijadikan sumber untuk memperkuat modal perseroan. "Hasil penjualannya bisa juga untuk memenuhi kebutuhan sinergi BUMN untuk membangun tol Sumatera," imbuhnya.
Namun, Tunggul belum bisa memastikan kapan penjualan ruas tol Depok-Antasari dapat dieksekusi. Tapi, setidaknya perseroan masih memiliki opsi terakhir jika nego harga tak menemukan titik temu. WSKT dapat menjual ruas tol tersebut kepada PT Citra Marga Nusaphala Tbk.
Saat ini, CMNP menguasaiĀ 62,5% ruas tol Depok-Antasari melalui perusahaan patungan bernama PT Citra Waspphutowa. Anggota konsorsium lainnya adalah Waskita, PT PP Tbk (PTPP), dan PT Hutama Karya.
Masing-masing BUMN konstruksi ini mengempit sebesar 12,5% saham Citra Waspphutowa. CMNP berniat membeli ruas tol tersebut dalam bentuk saham atas proyek tol itu. Dengan demikian, jika CMNP mencaplok saham milik Waskita, maka porsi kepemilikan perseroan akan bertambah menjadi 75%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News