kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Penyakit Ganoderma Ancam Produktivitas Perkebunan Kelapa Sawit


Selasa, 30 Januari 2024 / 18:07 WIB
Penyakit Ganoderma Ancam Produktivitas Perkebunan Kelapa Sawit
ILUSTRASI. Pekerja menimbang berat Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit di salah satu kebun petani di Kota Bengkulu, Provinsi Bengkulu, Jumat (17/02/2023). Kementerian Perdagangan menetapkan harga referensi produk crude palm oil (CPO) atau minyak sawit mentah untuk penetapan bea keluar (BK) dan tarif Badan Layanan Umum Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (Pungutan Ekspor) periode 16-28 Februari 2023 senilai USD880,03 per metrik ton, dimana jumlah tersebut naik sebesar 0,08 persen dari periode 1-15 Februari 2023 yaitu USD879,31 per metrik ton. ANTARA/Muhammad Izfaldi/foc.


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Industri kelapa sawit, yang menjadi tulang punggung ekspor pertanian Indonesia, kini dihantui oleh ancaman serius, yaitu penyakit penyakit busuk pangkal batang yang disebabkan oleh Ganoderma. 

Direktur Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian (Kementan) Andi Nur Alam Syah, mengungkapkan keprihatinan ini dalam Simposium Internasional Ganoderma di Bandung, yang diselenggarakan oleh Media Perkebunan, Perkumpulan Praktisi Profesional Perkebunan Indonesia, dan BPDPKS.

Penyakit ini menghantui perkebunan rakyat di seluruh Indonesia, mencapai 46.767 hektar, terutama di Sumatra dengan luas 34.000 hektar yang telah masuk generasi kelima. Provinsi yang terkena meliputi NAD, Sumut, Riau, Sumbar, Jambi, Bangka Belitung, Sumsel, Lampung, Kalteng, Kaltim, Kalbar, dan Sulbar.

Baca Juga: Upaya BPDPKS Mendukung Peningkatan Produktivitas Kelapa Sawit Petani

Pemerintah telah berupaya memantau dan melaporkan perkembangan Ganoderma di semua provinsi melalui aplikasi sistem informasi pelaporan dan rekap data (sipereda OPT), serta mengendalikannya melalui aplikasi sistem informasi kesehatan tanaman (sinta). 

"Meskipun demikian, tantangan besar tetap ada," ujar Andi dalam keterangannya, Selasa (30/1).

Ketua Umum Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit, Eddy Martono, menyebutkan bahwa industri kelapa sawit tidak hanya memberikan devisa besar dan lapangan kerja bagi 16,2 juta orang, tetapi juga menjadi penopang ekonomi nasional selama pandemi Covid. Namun, serangan Ganoderma menimbulkan ancaman serius terhadap keberlanjutan produksi kelapa sawit Indonesia.

Serangan Ganoderma tidak hanya memengaruhi perusahaan besar, tetapi juga merambah ke perkebunan rakyat. Upaya mitigasi seperti sanitasi, deteksi dini, dan rekayasa tanaman tahan Ganoderma belum memberikan hasil yang memuaskan. Kendati demikian, perlu adanya kerjasama yang erat antara pemerintah, pelaku industri, dan pakar perkebunan untuk menemukan solusi yang tepat.

Baca Juga: Dukung sawit berkelanjutan, Minamas Plantation luncurkan benih unggul iCalix

Menariknya, serangan Ganoderma bukan hanya terbatas pada tanaman kelapa sawit generasi kedua, melainkan juga telah menyerang tanaman generasi pertama. Penelitian lebih lanjut dan pendanaan dari BPDPKS diharapkan dapat menghasilkan mitigasi baru untuk mengatasi masalah ini.

Sekitar tahun 2050 hingga 2100, produksi kelapa sawit diperkirakan tidak akan berkelanjutan jika serangan Ganoderma terus meningkat. Oleh karena itu, simposium ini menjadi penting untuk mencari solusi nyata agar Ganoderma tidak lagi menjadi ancaman bagi kelapa sawit Indonesia.

Ketua Bidang Agronomi P3PI, Dadang Gusyana, menyatakan bahwa perlu ada langkah-langkah konkret dalam menghadapi ancaman Ganoderma. Penggunaan trichoderma dan teknologi drone untuk deteksi dini sudah menjadi bagian dari upaya pengendalian, tetapi masih dibutuhkan lebih banyak riset untuk mengembangkan strategi yang lebih efektif.

Kepala Dinas Perkebunan Jambi, Agus Rizal, menekankan pentingnya kolaborasi antarpihak untuk mengendalikan Ganoderma, terutama dalam mendukung perkebunan rakyat. Total luas lahan yang terkena Ganoderma di Indonesia belum diketahui secara pasti, namun, upaya untuk mengembalikan kondisi tanah dan mengoptimalkan penggunaan organisme antagonis seperti mikoriza dan trichoderma menjadi langkah krusial.

Baca Juga: Pembukaan lahan jadi faktor penting dalam program peremajaan sawit rakyat

Sekjen P3PI, Hendra J Purba, menyoroti kebijakan penyelenggaraan simposium di Bandung, bukan di provinsi sentra sawit. Ini bertujuan untuk memperkenalkan kelapa sawit ke wilayah-wilayah yang belum terjangkau, sekaligus mempromosikan kereta cepat Woosh sebagai alternatif transportasi bagi peserta dari seluruh Indonesia.

Dengan langkah-langkah konkret dan kolaboratif, diharapkan industri kelapa sawit dapat tetap menjadi tulang punggung ekonomi nasional tanpa terpengaruh oleh ancaman Ganoderma yang semakin meningkat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×