kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45906,64   6,79   0.75%
  • EMAS1.395.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.17%
  • RD.CAMPURAN 0.09%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.03%

Perkuat Digitalisasi Perekrutan, Super Indo Gandeng Jobseeker Company


Kamis, 04 Juli 2024 / 21:20 WIB
Perkuat Digitalisasi Perekrutan, Super Indo Gandeng Jobseeker Company
ILUSTRASI. Gerai Super Indo di Depok, Jawa Barat. 


Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Lion Super Indo (Super Indo) mengumumkan kerjasama strategis dengan PT Aplikasi Pekerja Indonesia (Jobseeker Company), platform rekrutmen online terkemuka di Indonesia. Kolaborasi ini bertujuan untuk mengoptimalkan proses rekrutmen dan meningkatkan pengalaman pengguna, baik bagi perusahaan maupun para pencari kerja.

Melalui kerja sama ini, Super Indo akan mengimplementasikan Applicant Tracking System (ATS) yang dikembangkan oleh Jobseeker Company. Sistem ATS ini dirancang untuk membantu perusahaan dalam menyaring, mengelola, dan menganalisis lamaran kerja secara digital, sehingga proses seleksi kandidat menjadi lebih optimal, efisien, dan real-time.

“Kolaborasi strategis Super Indo dengan Jobseeker Company menandai era baru transformasi rekrutmen digital kami. Di era disrupsi ini, Super Indo berkomitmen untuk bertransformasi dan beradaptasi dalam mencari talenta terbaik Indonesia," jelas Monica Feifei Enhudjiana, VP Human Resource & General Services Super Indo, dalam keterangannya, Kamis (4/7).

"Melalui digitalisasi rekrutmen, kami yakin dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas, serta memperluas jangkauan kami dalam menjaring para talenta untuk bergabung dengan tim Super Indo. Hal ini juga merupakan komitmen kami untuk memberikan pengalaman rekrutmen yang lebih baik bagi para pencari kerja,” lanjut dia.

Baca Juga: Larangan Zonasi Penjualan Rokok Resahkan Pengusaha Rokok

Adaptasi yang dilakukan Super Indo, bukan tanpa alasan. Seperti diketahui, Indonesia merupakan salah satu negara dengan jumlah pengguna internet terbanyak di dunia. Laporan Hootsuites mencatat terdapat 185 juta pengguna internet di Indonesia atau 66,5% dari total populasi hingga Januari 2024. Sementara jumlah pengangguran terbuka hingga Februari 2024 menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) berjumlah 7,2 juta orang. 

Kedua data tersebut diperkuat dengan survei dari Populix yang menjelaskan bahwa kemajuan teknologi telah membantu banyak orang di Indonesia menemukan peluang kerja. Ini dibuktikan dengan 66% pencari kerja mengetahui informasi lowongan kerja dan melamar melalui situs pencari kerja. Artinya, platform digital menjadi destinasi favorit para pencari kerja mendapatkan pekerjaan. 

Dalam kurun waktu satu dekade terakhir, format digital telah menjadi sarana terbaik untuk mencari dan melamar pekerjaan. Menurut Yas Asultanny dalam American Journal of Information Science and Computer Engineering, sejumlah alasan melatarbelakangi hal tersebut, seperti banyaknya ketersediaan jumlah lowongan, efisien dalam biaya, proses cepat, dan alur rekrutmen yang terekam. 

Terlebih, platform digital memiliki jangkauan luas sehingga para pencari kerja yang berada di wilayah non urban memiliki kesempatan yang sama. Seperti diketahui, format offline seperti job fair atau lowongan kerja terbuka hanya dapat menjangkau wilayah urban dan sub urban, sementara masyarakat di daerah rural tidak mendapatkan akses dan informasi yang sama. 

Baca Juga: Permintaan Produk Rumah Tangga Meningkat, Bosch Buka Home Experience Center di PIK 2

Chandra Ming, CEO Jobseeker Company menambahkan, sistem digital dalam proses rekrutmen dapat meningkatkan performa keberhasilan bagi perusahaan, baik dari sisi kecepatan proses, pencatatan, maupun kualifikasi kandidat. Sementara dari sisi calon tenaga kerja, sistem ATS memberikan kemudahan akses dan menawarkan pilihan posisi kerja yang sesuai dengan masing-masing keterampilan, keahlian, pendidikan, serta domisili. 

"Lebih lanjut, ATS dari Jobseeker Company dilengkapi dengan teknologi AI yang membantu perusahaan dalam merekrut karyawan, tidak hanya cepat tapi juga tepat secara kualifikasi. Ini jelas memudahkan dan menjadi solusi bagi para HR. Sehingga nantinya, HR tidak lagi sibuk mengurusi pekerjaan yang bersifat administratif, tapi lebih fokus pada pengembangan dan regenerasi karyawan,” ujar Chandra Ming.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Pre-IPO : Explained Supply Chain Management on Efficient Transportation Modeling (SCMETM)

[X]
×