kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.044.000   9.000   0,44%
  • USD/IDR 16.451   12,00   0,07%
  • IDX 7.867   -18,52   -0,23%
  • KOMPAS100 1.102   -2,88   -0,26%
  • LQ45 800   1,11   0,14%
  • ISSI 269   -0,86   -0,32%
  • IDX30 415   0,50   0,12%
  • IDXHIDIV20 482   1,02   0,21%
  • IDX80 121   -0,09   -0,07%
  • IDXV30 132   -1,13   -0,85%
  • IDXQ30 134   0,17   0,13%

Permintaan Kapal Baru dan Reparasi Naik, Begini Jurus ELPI Pacu Bisnis Galangan


Kamis, 04 September 2025 / 19:55 WIB
Permintaan Kapal Baru dan Reparasi Naik, Begini Jurus ELPI Pacu Bisnis Galangan
ILUSTRASI. Emiten angkutan laut PT Pelayaran Nasional Ekalya Purnamasari Tbk (ELPI)


Reporter: Leni Wandira | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pelayaran Nasional Ekalya Purnamasari Tbk (ELPI) melihat tren permintaan jasa galangan kapal terus meningkat, baik untuk pembangunan kapal baru maupun reparasi. 

Untuk mengantisipasi lonjakan kebutuhan tersebut, perseroan berencana meningkatkan kapasitas produksi hingga 30%.

Corporate Secretary ELPI Wawan Heri Purnomo mengatakan, saat ini utilisasi kapasitas di galangan milik perseroan yang berlokasi di Gresik dan Samarinda-Balikpapan sudah penuh. 

"Secara kapasitas, kami sudah full. Satu galangan bisa menangani sekitar 1.500 ton per tahun, dan saat ini beban order sudah overload. Karena itu kami melakukan ekspansi agar bisa menampung permintaan,” ujarnya kepada Kontan, Kamis (4/9/2025).

Baca Juga: Utilisasi Rendah Masih Membayangi Industri Galangan Kapal

Menurut Wawan, tren permintaan di pasar saat ini relatif lebih banyak untuk jasa reparasi dan pemeliharaan. Namun dari sisi kapasitas produksi, justru pembangunan kapal baru lebih dominan. Hal ini karena pembangunan kapal baru dapat langsung diestimasi berdasarkan ukuran dan spesifikasi tonase. 

"Kalau reparasi sifatnya lebih fluktuatif. Sementara kapal baru, misalnya 40 meter atau 30 meter, kapasitas produksinya jelas dan terukur,” jelasnya.

Saat ini, ELPI tercatat tengah mengerjakan sembilan kapal baru, terdiri dari kapal multipurpose, tug and barge, hingga crew boat. Proses pembangunan kapal umumnya membutuhkan waktu 16–18 bulan, termasuk tahap uji laik laut dan klasifikasi. 

"Karena beban kerja sudah penuh, kami bahkan menolak beberapa permintaan eksternal untuk pembangunan kapal,” kata Wawan.

Meski demikian, jasa reparasi dan pemeliharaan tetap diambil demi menjaga hubungan dengan pelanggan. 

"Kalau tidak diambil, ada risiko pelanggan tidak kembali ke galangan kita. Karena itu ekspansi menjadi pilihan,” tambahnya.

Wawan menuturkan, tantangan utama industri galangan kapal nasional masih berkutat pada ketergantungan impor bahan baku dan mesin, mulai dari mesin utama, generator, baling-baling hingga komponen kecil seperti kursi kapal. 

"Mesin kapal sifatnya customized, jadi produsen global hanya akan membuat setelah ada permintaan. Ini membuat rantai pasok lebih panjang,” ujarnya.

Baca Juga: Reparasi Jadi Penopang Industri Galangan Kapal

Selain itu, persaingan dengan galangan kapal dari Tiongkok juga menjadi faktor yang harus diwaspadai. 

Kapal bekas berusia 10 tahun asal Tiongkok masih diminati karena harganya relatif murah, sehingga kerap menjadi alternatif dibandingkan membangun kapal baru di dalam negeri.

“Industri galangan kapal di Indonesia akan tumbuh lebih cepat jika ada aturan yang membatasi usia kapal. Tanpa restriksi, tren pembelian kapal bekas dari luar negeri akan tetap menjadi tantangan,” tutur Wawan.

Selanjutnya: Loyo pada Kamis (4/9/2025), Begini Proyeksi Rupiah di Pekan Depan

Menarik Dibaca: Ini Promo dan Voucher Lazada 9.9 Mega Brands Sale 8-11 September 2025

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
BOOST YOUR DIGITAL STRATEGY: Maksimalkan AI & Google Ads untuk Bisnis Anda! Business Contract Drafting

[X]
×