Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pertamina Hulu Rokan (PHR) melakukan proses transisi sistem teknologi informasinya yang berskala besar. Menyadari besarnya kontribusi dari teknologi sistem informasi di dalam proses tersebut, PHR menggandeng Microsoft sebagai mitra perusahaan dalam menerapkan teknologi modern untuk karyawan.
PHR melakukan modernisasi proses transisi untuk mengoptimalkan sumber daya mengingat banyaknya sistem yang perlu ditransisi di tengah situasi kerja hybrid, yaitu perpaduan kerja dari lingkungan kantor dan rumah.
Selain itu, modernisasi juga ditujukan untuk meningkatkan produktivitas karyawan dan mitra kerja dengan memanfaatkan perangkat komputer perusahaan ataupun pribadi untuk bekerja.
Ada sekitar 26 backend systems dan lebih dari 3.000 perangkat komputer yang perlu mendapatkan akses dan aktif di sistem baru Pertamina setelah 8 Agustus 2021 tengah malam, agar kegiatan operasional berjalan lancar tanpa gangguan.
Baca Juga: Blok Rokan Lakukan Pengeboran 31 Sumur Baru di Januari 2022
Yusfiannur, IT Infrastructure Architect Pertamina Hulu Rokan mengatakan, sebagai bagian dari tim transisi, terdapat beberapa tantangan yang dihadapi dalam menyiapkan proses transisi ini.
"Pertama, kecepatan waktu. Tepat pada 9 Agustus 2021 pukul 00.00 WIB, semua sistem lama harus sudah diganti, dan sistem baru harus sudah siap dipakai. Kami perlu memperbaharui sistem operasi komputer untuk lebih dari 800 komputer karyawan PHR yang bekerja di rumah dan sekitar 2.200 komputer karyawan yang bekerja di kantor dalam kurun waktu terbatas," jelasnya dalam keterangan resmi, Kamis (10/3).
Kedua, kompleksitas dan banyaknya sumber daya yang dibutuhkan dalam proses transisi apabila dilakukan secara konvensional. Di tengah masa pandemi Covid-19, keselamatan karyawan menjadi hal yang sangat penting, sehingga kami harus meminimalisir interaksi fisik antara karyawan dan tim IT.
Hal ini akan sulit dihindari bila dilakukan dengan model lama di mana proses penggantian sistem harus dibantu oleh tim IT secara berdampingan. Karena itu, PHR menggunakan Microsoft Endpoint Manager untuk mengoptimalkan proses transisi ini.
Seperti namanya, endpoint adalah suatu perangkat komputer yang terkoneksi dengan jaringan di mana ia terhubung; hal ini mencakup personal computer (PC), computer tablet, dan smartphone.
Melalui Microsoft Endpoint Manager, sebuah solusi pengelolaan endpoint dari Microsoft, PHR dapat menyiapkan dan mengeksekusi keseluruhan proses transisi secara hybrid karena pengelolaan semua endpoint cukup dilakukan di satu platform.