Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pertamina Internasional Eksplorasi dan Produksi (PIEP) akan meningkatkan produksi minyak dan gas hingga 163 kboepd dan melaksanakan kegiatan lifting mencapai 8 juta barel. Lewat produksi ini, Pertamina Internasional menargetkan pendapatan hingga US$ 1,4 miliar dengan EBITDA sebesar US$ 698 juta.
“PIEP pun telah mempersiapkan investasi sebesar US$ 174 juta di 2019," ungkap Pertamina Internasional dalam keterangan pers, Senin (21/1).
Informasi saja, PIEP merupakan anak usaha Pertamina yang berada di luar negeri. Sepanjang 2018, Pertamina Internasional EP memproduksi minyak dan gas sebesar 153 kboepd (102 kbopd + 299 mmscfd).
Pada tahun lalu, lifting ke Indonesia sebesar 6,5 juta barel serta meraih pendapatan senilai US$ 1,2 miliar dengan EBITDA mencapai US$ 703 juta. Kenaikan angka produksi ini diperoleh dari program kerja organik operasi PIEP serta akuisisi anorganik Pertamina.
Selain itu, PIEP sebagai operator di lapangan Menzel Lejmet North (MLN), Aljazair juga melakukan kegiatan pengeboran pertama di kawasan Gurun Sahara pada Juni 2018 silam.
Selain mengembangkan aset-aset yang telah ada, PIEP juga telah menambah satu aset baru sehingga kini PIEP memiliki total 12 aset yang tersebar di 12 negara yaitu Aljazair, Malaysia, Irak, Gabon, Tanzania, Nigeria, Kanada, Kolombia, Prancis, Italia, Namibia, dan Venezuela.
Dari sektor operasi, proyek pengembangan Phase-4 di Aljazair mampu mencatatkan efisiensi biaya hingga US$ 16 juta dan waktu pengeboran yang lebih cepat 15-19 hari dari rencana awal.
Tak hanya itu, PIEP melakukan inovasi dengan mengembangkan teknologi geospasial untuk membantu penentuan titik sumur pengeboran guna menghindari potensi geohazard seperti banjir atau lereng tidak stabil, dan juga implementasi konsep After Action Review di PIEP.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News