Reporter: Azis Husaini | Editor: Azis Husaini
KONTAN.CO.ID: Terkait melakukan kolaborasi dengan Indonesia Power (IP). Ini strategi Anda?
GINANJAR: Ya. Ini strategi penyelamatan Proyek Jawa-1.
KONTAN.CO.ID: Mengapa begitu?
GINANJAR: Friksi yang terjadi diantara para anggota konsorsium lebih saya anggap sebagai dinamika konsorsium, wajar. Toh sampai saat ini proyek berjalan dengan baik, progress juga baik. Saya sampaikan bahwa Proyek PLTGU Jawa 1 adalah the best and the most well organized project, pernyataan ini bukan dari saya sebenarnya, Anda bisa lihat nanti ke site bersama saya. Namun, untuk case PLTGU Jawa 1, ini sudah bukan dinamika lagi, karena itikad-itikad tidak baik iniĀ terus menerus terjadi atau dilakukan. Berbagai laporan juga masuk dari team. Saya juga tidak ingin team saya exhausted hanya untuk bertempur di area-area yang seharusnya menjadi kepentingan bersama untuk diamankan. Nah, saya melihat bahwa dalam jangka panjang, hal ini bisa membahayakan proyek. Ingat, partnership itu adalah sama dengan 25 tahun marriage.
KONTAN.CO.ID: Masuknya Indonesia Power diharapkan menjadi penyeimbang atau malah akan menimbulkan masalah di dalam konsorsium?
GINANJAR: Saya membangun kolaborasi dengan salah satu well respected japanese company dan Perancis. Semua berjalan baik. Anggota team ketiga perusahaan juga solid. Anda bisa bayangkan, tiga culture perusahaan berbeda: Indonesia (PPI), Eropa dan Jepang bisa haromonis. Itu karena adanya respect. Ya. Saya sampaikan, proyek saya jamin aman. Samsung dan anggota konsorsium EPC Contractor are commited. Memang perlu dibangun beberapa skenario, justĀ in case.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News