Reporter: Dimas Andi | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pertamina (Persero) melalui Marketing Operation Region II Sumbagsel meningkatkan stok Bahan Bakar Minyak (BBM) di Pulau Enggano, Kabupaten Bengkulu Utara.
Penguatan stok hingga level 90 hari atau 3 bulan dilakukan dengan pertimbangan kondisi cuaca serta kondisi alam yang dalam dua pekan terakhir terjadi gempa perairan barat Sumatra yang berimbas hingga ke wilayah Bengkulu dan Bengkulu Utara.
Pengiriman Bahan Bakar Minyak dilakukan pada Sabtu malam (22/8) dengan 8 mobil tangki terdiri dari 60 kiloliter (kl) Premium dan 10 kl Solar.
Baca Juga: Pertagas lakukan uji coba penyaluran gas perdana Siak Pusako
Untuk mencapai ke pulau terluar Indonesia tersebut, mobil tangki bermuatan BBM diangkut menggunakan kapal KMP Pulo Tello selama 12 jam perjalanan. Kapal yang dioperasikan oleh ASDP tersebut khusus disewa hanya untuk mengangkut mobil tangki bermuatan BBM.
Kapal buatan tahun 2006 itu merupakan satu-satunya kapal yang bisa mengangkut kendaraan besar untuk melayani penyeberangan dari pelabuhan Bengkulu ke pelabuhan Malakoni. Asal tahu saja, jarak Pulau Enggano ke Ibukota Provinsi Bengkulu sekitar 156 kilometer atau 90 mil laut.
Kemudian, pada Minggu pagi (23/8) pasokan BBM tiba di Pelabuhan perintis Malakoni. Iring- iringan mobil tangki langsung menuju ke lokasi penyalur BBM satu harga yang dikelola oleh Koperasi Serba Usaha Sejahtera untuk dilakukan kegiatan bongkar muat. Kapasitas penyimpanan diperkuat dengan tangki timbun yang disiapkan Pertamina dan juga dikirim dari Bengkulu.
Pengiriman BBM untuk penguatan stok tersebut diikuti juga dengan peninjauan lapangan oleh General Manager Pertamina MOR II Sumbagsel Asep Wicaksono Hadi, yang memantau langsung penyaluran BBM satu harga di 6 Desa yang berada di Pulau Enggano.
Penyaluran BBM Satu Harga di Pulau Enggano dilakukan sejak tahun 2017 sebagai amanat pemerintah. Pertamina menggandeng lembaga penyalur resmi di wilayah terpencil untuk dapat menyediakan BBM jenis Premium dan Solar sesuai harga yang diatur oleh pemerintah atau sama dengan yang dinikmati oleh masyarakat di kota besar.
Dalam penyaluran BBM Satu Harga, Pertamina tidak hanya mempertimbangkan aspek keuntungan semata dalam mengemban tugas tersebut, melainkan juga sebagai bentuk pelayanan untuk negeri. Diharapkan, seiring adanya harga BBM yang lebih terjangkau, maka hal itu akan berdampak pada roda perekonomian masyarakat setempat.
Baca Juga: Konsumsi BBM subsidi dibatasi agar tak ada penyelewengan
“Ini wujud komitmen Pertamina untuk turut serta memajukan perekonomian masyarakat melalui peran strategis Pertamina dalam menyediakan energi yang sesuai dengan prinsip ketersediaan (availability), kemudahan akses (accessibility), keterjangkauan (affordability), penerimaan (acceptability) serta berkelanjutan (sustainability)," imbuh Asep dalam siaran pers yang diterima Kontan, Selasa (25/8).
Selain BBM Satu Harga, Pertamina juga memasok kebutuhan solar untuk operasional pembangkit listrik milik PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) di Pulau Enggano berkapasitas 60 kl.
Dalam mengemban tugas mulia ini, Pertamina banyak menghadapi tantangan dan risiko, khususnya saat mendistribusikan pasokan BBM ke wilayah-wilayah yang dinilai ekstrem. Untuk mencapainya, moda tansportasi yang digunakan beragam, antara lain darat, laut, hingga udara agar pasokan energi bisa sampai di lokasi tujuan.
Baca Juga: Penjualan anjlok, Pertamina rugi US$ 767,91 juta di semester I-2020
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News