Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Persaingan di sektor Fast Moving Consumer Goods (FMCG) semakin ketat, terutama di Indonesia.
Namun, beberapa pemain industri lama, seperti Unilever Indonesia, dinilai masih memiliki potensi besar untuk terus meningkatkan pangsa pasarnya melalui strategi inovasi produk yang tepat.
Baca Juga: Konsumen Indonesia Lebih Berhati-hati Berbelanja di Tengah Ketidakpastian Ekonomi
“Inovasi produk tentu berpengaruh terhadap pangsa pasar, terutama jika inovasi tersebut selaras dengan permintaan pasar dan preferensi konsumen,” jelas Nailul Huda, ekonom Center of Economic and Law Studies (Celios) dalam keterangannya, Selasa (22/10).
Menurutnya, pengembangan produk yang sesuai tren dan kebutuhan konsumen menjadi faktor penting dalam memperluas atau mempertahankan pangsa pasar yang ada.
Selain inovasi, Nailul menekankan pentingnya menciptakan portofolio produk yang sesuai dengan daya beli konsumen dari berbagai segmen.
Kombinasi ini dapat meningkatkan efisiensi produksi, sehingga perusahaan dapat menawarkan harga yang kompetitif.
Faktor lain yang tidak kalah penting adalah kepercayaan terhadap merek.
“Konsumen cenderung memilih brand yang sudah dikenal dan dipercaya,” tambahnya.
Inovasi yang sesuai dengan tren, seperti produk yang ramah lingkungan atau memiliki nilai sosial, juga menjadi faktor penting dalam mempertahankan daya tarik produk di mata konsumen.
Baca Juga: Deretan Emiten yang Tersengat Deflasi 5 Bulan Beruntun
Namun, Nailul mengingatkan bahwa kemampuan adaptasi terhadap perubahan perilaku konsumen sangat penting untuk menjaga pangsa pasar.
Jika perusahaan gagal beradaptasi, mereka berisiko kehilangan konsumen dan mengalami penurunan penjualan.
“Investasi dalam inovasi memang mahal, tapi dalam jangka panjang dapat memberikan hasil positif bagi perusahaan,” tutupnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News