Reporter: Sabrina Rhamadanty | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Perusahaan Gas Negara Tbk alias PGN (PGAS) mengalokasikan 67% dari total belanja modal atau capital expenditure (capex) sepanjang tahun ini untuk pembangunan infrastruktur gas.
Asal tahu saja, capex PGN 2025 sekitar US$ 338 juta (setara dengan Rp 5,53 triliun). Ini artinya 67% atau sekitar US$ 226,46 juta akan digunakan untuk menjangkau sumber-sumber gas di hulu dengan fokus pembangunan jaringan pipa dan terminal Liquefied Natural Gas (LNG) atau gas alam cair.
"Untuk tahun 2025, PGN mengalokasikan sekitar US$ 338 juta, dengan sekitar 67% difokuskan untuk penguatan infrastruktur hilir. Ini termasuk pembangunan jaringan pipa transmisi-distribusi dan terminal LNG," kata Corporate Secretary PGN Fajriyah Usman kepada Kontan, Senin (28/7/2025).
Baca Juga: PGN dan Mubadala Jajaki Potensi Pasokan Gas dari Blok Andaman
Beberapa proyek strategis yang tengah berjalan antara lain adalah pembangunan Pipa Tegal–Cilacap, untuk menyalurkan gas dari Jawa Timur ke Cilacap.
Kemudian proyek pipa transmisi gas bumi Cirebon-Semarang (Cisem) tahap II yang merupakan proyek pembangunan pipa gas bumi ruas Batang-Kandang Haur Timur sepanjang 245 km.
Lalu, proyek Pipa Sumatera Utara–Riau (Sutri) untuk mengintegrasikan jaringan pipa gas di Sumatera dan Jawa serta menyalurkan potensi gas bumi dari Wilayah Kerja Andaman, Aceh.
"Belanja modal ini mencerminkan prioritas PGN dalam memastikan distribusi gas yang lebih merata, fleksibel, dan terhubung dari barat hingga timur Indonesia," tambahnya.
Disamping itu, pemanfaatan gas saat ini tengah didorong PGN melalui mengembangkan dan merevitalisasi beberapa fasilitas LNG strategis.
"PGN saat ini tengah mengembangkan dan merevitalisasi beberapa fasilitas LNG strategis. Seperti upgrading FSRU Nusantara Regas, revitalisasi tangki LNG di Arun dan rencana pembangunan LNG Terminal Teluk Lamong," jelas Fajriyah.
Sebagai informasi, Floating Storage and Regasification Unit (FSRU) Nusantara Regas adalah fasilitas apung LNG yang digerakan oleh PT Nusantara Regas, perusahaan patungan antara PGN dan induk usahanya, Pertamina.
Baca Juga: Industri Minta Impor Gas Secara Mandiri, PGN Beri Tanggapan Begini
Khusus FSRU, Fajriyah juga menyoroti utilisasi FSRU Lampung yang terus meningkat, mendekati 100%.
"Utilisasi FSRU Lampung terus meningkat, dengan proyeksi mencapai 75% pada 2025, mendekatu 100% ke depannya," imbuhnya.
Asal tahu saja, berdasarkan data dari Ditjen Minyak dan Gas (Migas) ESDM, FSRU Lampung memiliki kapasitas penyimpanan LNG sebesar 170.000 meter kubik dan kemampuan regasifikasi mencapai 240 juta kaki kubik per hari (MMSCFD).
Selanjutnya: Promo Alfamart Body Care Fair 28-31 Juli 2025, Aneka Parfum-Sabun Cair Diskon s/d 45%
Menarik Dibaca: Promo Alfamart Body Care Fair 28-31 Juli 2025, Aneka Parfum-Sabun Cair Diskon s/d 45%
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News