kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.443.000   13.000   0,91%
  • USD/IDR 15.155   87,00   0,57%
  • IDX 7.743   -162,39   -2,05%
  • KOMPAS100 1.193   -15,01   -1,24%
  • LQ45 973   -6,48   -0,66%
  • ISSI 227   -2,76   -1,20%
  • IDX30 497   -3,22   -0,64%
  • IDXHIDIV20 600   -2,04   -0,34%
  • IDX80 136   -0,80   -0,58%
  • IDXV30 141   0,18   0,13%
  • IDXQ30 166   -0,60   -0,36%

PLN bangun pembangkit listrik US$4 juta di Papua


Sabtu, 07 September 2013 / 11:58 WIB
PLN bangun pembangkit listrik US$4 juta di Papua
ILUSTRASI. Indonesia dapat menempatkan pekerja migran ke 65 negara, semenjak dilakukan pembatasan penempatan di tahun 2020 akibat pandemi.


Reporter: Hendra Gunawan | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) dan Perum Perhutani menandatangani nota kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) penyediaan tenaga listrik dan energi panas (heat) untuk pabrik sagu di distrik Kais, Sorong Selatan, Papua Barat.

Penandatanganan dilakukan oleh Direktur Utama PLN Nur Pamudji dan Direktur Utama Perum Perhutani Bambang Sukmananto di kantor PLN Pusat, Jakarta, Jumat (6/9). Investasi pembangkit biomassa itu biayanya tujuh kalilipat dari pembangkit diesel, namun biaya operasinya lebih murah.

"Jadi Perhutani hanya membayar pengembalian investasi kira-kira US$4 juta atau Rp 40 miliar per Megawatt yang diangsur tiap bulan," ujar Nur Pamudji.

Pamudji mengatakan nota kesepahaman ini merupakan bentuk sinergi antar Badan Usaha Milik Negara dalam mengembangkan energi baru terbarukan serta memajukan perekonomian daerah, khususnya di wilayah Papua. PT Prima Layanan Nasional Engineering (PLN Engineering) yang merupakan anak perusahaan PLN bertugas membangun pembangkit listrik berbahan bakar biomassa.

Pamudji menjelaskan pembangkit listrik yang dibangun memiliki kapasitas 3MW ditargetkan rampung dalam satu tahun. Nantinya pembangkit ini menggunakan sisa pengolahan kayu pohon sagu sebagai bahan bakar.

Adapun prosesnya yakni kayu tersebut dibakar dan menghasilkan panas guna memanasi minyak. Uap minyak itu kemudian memutar turbin.

"PLN juga menyuplai uap. Jadi setelah minyak memutar turbin lalu didinginkan pakai air, jadi bentuk uap. Uapnya ini dikirim ke pabrik untuk pengerikan. Jadi kami suplai listrik dan uap untuk pabrik sagu tersebut," jelas Pamudji. (Tribunnews.com)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Distribution Planning (SCMDP) Supply Chain Management Principles (SCMP)

[X]
×