Reporter: Diki Mardiansyah | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) memperkuat kolaborasi dengan United States Agency for International Development (USAID) untuk mendukung percepatan transisi energi di Indonesia.
Kerjasama ini ditandai dengan penandatanganan kelanjutan Kerangka Acuan Kerja (KAK) antara kedua belah pihak.
Menurut Direktur Pembinaan Program Ketenagalistrikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Wanhar, program kerjasama ini telah memberikan kontribusi signifikan dalam pengembangan sektor ketenagalistrikan melalui program Sustainable Energy for Indonesia's Advancing Resilience (SINAR).
Baca Juga: PLN Klaim Beri Penghematan Biaya Operasional ke Nelayan Tapanuli Tengah
PLN, melalui Direktur Perencanaan Korporat dan Pengembangan Bisnisnya, Hartanto Wibowo, menjelaskan bahwa kolaborasi ini memiliki enam tujuan utama, termasuk mendukung pengembangan energi terbarukan dan meningkatkan efisiensi operasional.
"Dengan kolaborasi ini, kami berharap menciptakan nilai tambah yang tinggi bagi PLN," ungkap Hartanto dalam keterangan resmi, Sabtu (13/7).
Direktur Legal dan Manajemen Human Capital Yusuf Didi Setiarto menambahkan bahwa program SINAR memberikan nilai tambah substansif bagi Indonesia dan PLN, termasuk dalam akuisisi teknologi dan pengembangan sumber daya manusia.
Brian Dusza, Direktur Lingkungan Hidup USAID Indonesia, menegaskan pentingnya kemitraan ini untuk mendukung transisi energi yang lebih hijau dan inklusif di masa depan Indonesia.
Baca Juga: PLN Usulkan PMN 2025 Sebesar Rp 3 Triliun, Ini Pengunaan Dananya
Kerjasama antara USAID dan PLN ini merupakan kelanjutan dari inisiatif sebelumnya yang telah dimulai pada tahun 2022, dengan fokus pada dekarbonisasi dan peningkatan investasi energi terbarukan.
Kedua belah pihak berkomitmen mendorong pembangunan energi berkelanjutan di Indonesia melalui kerjasama yang erat dan berkelanjutan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News