Reporter: Fitri Nur Arifenie | Editor: Asnil Amri
JAKARTA. PT Perusahaan Listrik Negara (PPLN) menargetkan, perjanjian jual beli gas (PJBG) dari terminal terapung atau floating storage and regasificationunit (FSRU) di laut Jakarta bisa selesai awal Agustus 2012.
Suryadi Mardjoeki, Kepala Divisi BBM dan Gas PLN mengatakan, saat ini, pihaknya bersama PT Nusantara Regas (NR) sedang membahas poin akhir dalam PJBG, terutama harga LNG."Kami harapkan PJBG diteken awal Agustus," ujar Suryadi, Rabu (1/8).
Saat ini, kata Suryadi, PLN dan NR menyepakati harga sementara. Menurutnya, pihaknya telah bersepakat memakai angka alpha sebesar US$ 3 juta per juta British thermal unit (MMBTU).
Dengan memakai formula harga yang ditetapkan pemerintah sebesar 11% REP(1+BOG) + alpha, maka pada harga ekspor minyak mentah US$ 128 per barel, harga gas NR yang dibayarkan PLN mencapai US$ 18 per MMBTU.
REP adalah "representatif export petroleum" atau harga minyak mentah ekspor saat pembelian LNG, BOG adalah "build of gas" atau susut gas, sedang alpha adalah biaya pengangkutan dan regasifikasi.
Sementara, pada harga minyak ekspor (REP) sebesar US$ 94 per barel , maka harga gas NR menjadi US$ 15 per MMBTU. "Sampai saat ini, kami sudah bayar ke NR sekitar US$ 39 juta," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News