Reporter: Kenia Intan | Editor: Handoyo .
Selain itu, PPRO mengambil strategi lain dengan memasuki proyek rumah tapak. Proyek ini akan dimanfaatkan sebagai pendorong proyek high rise building sebab waktu pengerjaan lebih singkat. Asal tahu saja, rumah tapak biasanya bisa dikerjakan dalam dua hingga tiga bulan, sementara high rise building memakan waktu dua hingga tiga tahun.
Baca Juga: Properti pusat perbelanjaan catat penurunan kekosongan ruang di 2019
"Kami masih tetap di high rise, yang rumah tapak jadi supporting saja," tambahnya. Adapun ke depan, komposisi proyek yang dikerjakan PPRO akan menjadi 70% high rise building, sementara 30% sisanya proyek rumah tapak.
Asal tahu saja, sektor properti dalam waktu dekat juga akan dipengaruhi oleh hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) yang berlangsung 22 Januari 2020 hingga 23 Januari 2020. Indaryanto berharap BI akan menurunkan tingkat suku bunga acuan yang saat ini berada pada angka 5%.
"Tingkat suku bunga bank juga otomatis turun, nanti kredit konsumtif untuk apartemen, rumah, dan sebagainya akan menurun. Otomatis pembeli apartemen akan bertambah," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News