Reporter: Sabrina Rhamadanty | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Timah Tbk (TINS) melaporkan tengah mengalami penurunan produksi pada kuartal pertama tahun ini.
Corporate Secretary PT Timah Rendi Kurniawan mengungkap keadaan ini terjadi karena faktor cuaca.
"Faktor penyebab turunnya produksi bijih Timah sampai dengan Maret 2025 adalah dikarenakan faktor cuaca. Karena kita ketahui, sejak Desember 2024 sampai dengan Maret 2025 musim hujan masih kita rasakan," kata Rendi kepada Kontan, Selasa (06/05).
Untuk diketahui, dalam laporan keuangannya, TINS mencatat produksi bijih timah sebesar 3.215 ton Sn sepanjang kuartal I-2025 atau turun 40% YoY dibandingkan periode sama tahun sebelumnya yang mencapai 5.360 ton Sn.
Produksi logam timah TINS pun turun 31% YoY menjadi 3.095 metrik ton Sn pada kuartal I-2025, dibandingkan periode sama tahun sebelumnya sebesar 4.475 metrik ton Sn.
Baca Juga: Tumbuh 2,1%, Timah (TINS) Bukukan Pendapatan Rp 2,10 Triliun pada Kuartal I 2025
Bersamaan dengan itu, penjualan logam timah TINS turun 118% YoY menjadi 2.874 metrik ton dibandingkan periode sama tahun sebelumnya sebesar 3.524 ton.
Untuk mengejar penurunan ini, Rendi bilang perseroan menargetkan produksi bijih timah di tahun 2025 sebesar 21.500 Ton Sn.
"Dan kami sedang berupaya untuk mengejar target tersebut," ungkapnya.
Untuk tahun ini, TINS menganggarkan capex atau belanja modal sepanjang tahun 2025 sebesar Rp 450 hingga Rp500 miliar.
"68% persennya untuk capex rutin dan sisanya untuk capex non-rutin," tambah dia.
Dari total capex tahun ini, kurang lebih Rp 35 miliar-Rp 40 miliar akan dialokasikan untuk mendukung rencana eksplorasi tambang baru untuk menggenjot produksi.
"Kami ada rencana eksplorasi tambang baru di area Bangka, Belitung dan Kundur, baik darat maupun laut dengan alokasi capex kurang lebih Rp 35 miliar-Rp 40 miliar di tahun 2025," tutupnya.
Asal tahu saja, TINS menurut Direktur Jenderal Mineral dan Batu Bara (Dirjen Minerba) Kementerian ESDM Tri Winarno memiliki kepemilikan atas 75% lahan pertambangan timah di Indonesia.
Produksi Timah Tbk, tercatat mengalami penurunan pada 2023 lalu, dengan angka produksi 14.855 ton bijih timah sepanjang tahun. Dan produksi logam timah pada tahun yang sama mencapai 15.340 ton.
Produksi mulai membaik pada tahun 2024, Timah Tbk (TINS) mencetak produksi bijih timah sebesar 19.437 ton Sn sepanjang tahun itu atau meningkat 31% dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai 14.855 ton Sn dengan produksi logam timah mencapai 18.915 ton.
Selanjutnya: BGN: Seluruh Mitra SPPG Makan Bergizi Gratis adalah Pelaku UMKM
Menarik Dibaca: Waspadai Ancaman Siber! Begini Cara Aman Bertransaksi dengan Perbankan Digital 2025
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News