kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,75   -27,98   -3.02%
  • EMAS1.327.000 1,30%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Produksi buah lokal bisa tumbuh 5% di 2013


Jumat, 21 Desember 2012 / 10:39 WIB
Produksi buah lokal bisa tumbuh 5% di 2013
ILUSTRASI. emas logam mulia produksi PT Aneka Tambang Tbk (ANTM)


Reporter: Handoyo | Editor: Sandy Baskoro

JAKARTA. Pemerintah mengharapkan kebijakan pengetatan impor produk hortikultura yang dilakukannya belakangan ini akan mampu menggenjot daya saing produk lokal di tengah arus impor yang semakin deras tiap tahun.

Kementerian Pertanian ingin petani bisa meningkatkan produksinya. "Kenaikan produksi buah dapat meningkat hingga 5% tahun depan," prediksi Sri Kuntarsih, Direktur Budidaya dan Pascapanen Buah Kementerian Pertanian (Kemtan), Kamis (20/12).

Salah satu kebijakan pengetatan impor produk hortikultura tertuang dalam Permendag No. 60/M-DAG/PER/9/2012 Tentang Ketentuan Impor Produk Hortikultura.

Produksi buah dalam negeri rata-rata 18 juta-19 juta ton per tahun. Kendala utama peningkatan produksi hortikultura adalah pendanaan. Sri bilang, tahun ini dana alokasi untuk pengembangan sektor hortikultura Rp 600 miliar.

Di sisi lain, tren impor produk hortikultura setiap tahun menunjukkan peningkatan. Mengacu ke data Kementerian Perdagangan (Kemendag), nilai impor produk hortikultura pada 2007 mencapai US$ 797,68 juta, kemudian di 2011 melonjak menjadi US$ 1,66 miliar dan periode Januari-Juli 2012 telah mencapai US$ 1,01 miliar.

Dari total nilai impor produk hortikultura, produk buah menjadi penyumbang terbesar. Selama 2007, impor buah senilai US$ 458,44 juta dan di 2011 menjadi US$ 876,44 juta. Adapun nilai impor buah di periode Januari-Juli 2012 mencapai US$ 596,25 juta.

Produk buah yang paling masuk pasar domestik antara lain apel, jeruk mandarin, anggur, lengkeng, pir, durian, jeruk orange, kurma dan cabai. Negara pemasoknya seperti China, Thailand, Amerika Serikat, India, Australia, Myanmar dan Vietnam.

Kafi Kurnia, Ketua Umum Asosiasi Eksportir Importir Buah dan Sayuran Segar Indonesia (Aseibssindo) mengatakan, impor buah terus bertumbuh akibat pasar Indonesia cukup potensial.

Membanjirnya buah impor antara lain karena praktik konsinyasi atau titip jual. Misalnya, importir Indonesia memesan dua kontainer jeruk dari China, tapi realisasinya eksportir China mengirim enam-delapan kontainer.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×