kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45906,47   7,72   0.86%
  • EMAS1.318.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Produksi emas dan tembaga Freeport menukik tajam sepanjang 2019


Minggu, 26 Januari 2020 / 17:25 WIB
Produksi emas dan tembaga Freeport menukik tajam sepanjang 2019
ILUSTRASI. Pertambangan emas dan tembaga PT Freeport Indonesia - Tambang Grasberg di Tembagapura, Mimika, Papua. KONTAN/Lamgiat Siringoringo/18/08/2018


Reporter: Filemon Agung | Editor: Yudho Winarto

Proyek Smelter

Selain sejumlah upaya pengembangan tambang bawah tanah dan transisi dari tambang terbuka. PTFI juga terus mengupayakan kemajuan proyek smelter.

Proyek smelter ini sendiri ditargetkan rampung pada 21 Desember 2023 mendatang.

PTFI menjelaskan, pemilihan situs untuk smelter telah dilakukan dan persiapan lahan tengah dilakukan. Selain itu, tahapan Front End Engineering Design (FEED) diharapkan dapat rampung pada tahun ini.

Belanja modal untuk proyek ini mendekati US$ 3 miliar. Secara khusus, perkiraan belanja modal untuk proyek smelter di tahun 2020 mendekati US$ 0,5 miliar.

Kontan.co.id mencatat, PTFI memproyeksikan, smelter ini akan rampung lima tahun sejak penerbitan izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK) pada Desember 2018 lalu.

Izin ini keluar beriringan dengan transaksi divestasi oleh PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum).

PTFI juga telah menginvestasikan US$ 151 juta untuk kelangsungan proyek smelter tersebut.

Baca Juga: Freeport Indonesia Mencari Pendanaan Perbankan

Proyeksi 2020

Adapun, pada tahun ini, volume penjualan konsolidasi dari PT-FI diperkirakan akan mendekati 750 juta pounds tembaga dan 0,8 juta ons emas pada tahun 2020, dibandingkan dengan 667 juta pounds tembaga dan 1,0 juta ons emas pada tahun 2019.

Penetapan target tersebut berangkat dari proyeksi peningkatan produksi dari badan bijih bawah tanahnya serta produksi logam yang diharapkan meningkat secara signifikan pada tahun 2021.

Selain itu, pada tahun ini, PTFI memperkirakan harga emas berada pada kisaran rata-rata US$ 1.500 per ounce untuk tahun 2020 dan berangkat dari pencapaian volume penjualan saat ini dan perkiraan biaya, termasuk biaya tunai bersih unit (termasuk kredit emas dan perak)diperkirakan akan mendekati US$ 1,04 per pounds tembaga untuk tahun 2020.

Di sisi lain, untuk belanja modal, terkhusus pengembangan tambang bawah tanah, diperkirakan berkisar US$ 0,8 miliar per tahun untuk periode tiga tahun 2020 hingga 2022.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×