Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pertamina (Persero) sepanjang tahun 2020 melakukan berbagai upaya untuk mencapai target operasional yang telah ditetapkan, salah satunya terkait kinerja kilang.
PT Pertamina (Persero) melalui Subholding Refining & Petrochemical PT Kilang Pertamina Internasional (PT KPI) berhasil merealisasikan target penyerapan crude & produk intermediate untuk diolah di kilang Pertamina lebih tinggi 7,3% dari target tahun 2020.
Termasuk untuk produk kilang yang dihasilkan untuk dikonsumsi mengalami peningkatan dengan kisaran sebesar 11,5%.
Direktur Eksekutif Energy Watch Mamit Setiawan mengatakan, keberhasilan PT Pertamina melalui anak usaha PT KPI merupakan hasil kerja keras manajemen.
Baca Juga: Pertamina salurkan kebutuhan energi untuk Kementerian Pertahanan
"Dengan capaian yang dihasilkan oleh PT KPI saya melihatnya sebagai upaya keberhasilan manajemen KPI, beserta dengan jajaran di bawahnya," kata Mamit dalam keterangannya, Minggu (28/2).
Terlebih lagi, kata Mamit jajaran di bawah manajemen PTK KPI mengerti betul untuk meningkatkan produksi kilang. Sehingga, capaian-capaian yang diperoleh PT KPI saat ini bisa terealisasi.
"Sebagai pelaksanaan pekerjaan paling paham apa yang harus dilakukan untuk meningkatkan kapasitas produksi kilang.
Selain itu, dengan mulai berjalannya program-program kilang yang sudah direncanakan seperti kilang Residual Fluid Catalytic Cracking (RFCC) Refinery Unit (RU) IV Cilacap semakin meningkatkan produksi kilang Pertamina," jelas Mamit.
Selain itu, dengan kondisi pandemi Covid-19 di 2020, manajemen dan jajaran tetap bisa mengoptimalkan produksi dengan tetap menjaga protokol kesehatan yang diterapkan oleh PT KPI. Padahal, tantangan mengelola kilang di tengah pandemi cukup sulit. Karena itu perlu diapresiasi.
"Ini patut kita apresiasi. Biar bagaimanapun, kilang Pertamina sebagai aset besar Pertamina sekaligus penunjang keuangan Pertamina harus bisa lebih efisien dalam operasional mereka," ungkapnya.
Pencapaian ini, lanjut Mamit, sangat positif dalam mendukung ketahanan energy Indonesia, karena adanya kepastian penyediaan BBM dalam negeri.
"Ke depan, saya kira program Refinery Development Master Plan (RDMP) Pertamina, merupakan upaya menjaga ketahanan energi nasional kita kedepannya. Melalui program ini, kemampuan kilang akan semakin besar dalam memproduksi bahan bakar minyak dengan berbagai macam crude oil," ujar Mamit.