Reporter: Noverius Laoli | Editor: Yudho Winarto
Kemudian disusul Sumatera seluas 64.503 ha terdiri dari kebun inti seluas 40.097 ha dan plasma 24.406 ha. "Kami akan terus meningkatkan produksi CPO lewat pengembangan dan penanaman bibit unggul di areal perkebunan kami," ujar Direktur Utama SMART, Daud Dharsono.
Selain SMART, PT Astra Agro Lestari Tbk termasuk pemain besar di Indonesia. Pada tahun 2016, AALI tercatat mengelola lahan perkebunan kelapa sawit seluas 287.011 hektare (ha) yang terdiri dari 233.382 ha merupakan perkebunan inti dan 63.629 ha merupakan perkebunan plasma.
Areal perkebunannya terbentang di Pulau Kalimantan 138.117 ha, disusul Sumatera 106.711 ha dan Sulawesi 52.183 ha, jadi ada total 265.866 ha perkebunan yang dimiliki perseroan. Sementara masih terdapat 31.145 ha yang belum menghasilkan.
Produksi TBS AALI pada tahun 2016 masih 4,87 juta ton. Produksi CPO AALI pada tahun 2016 mencapai 1,55 juta ton. Sedangkan produksi turunan minyak sawit yaitu RBDPO mencapai 118.012 ton, Olein mencapai 301.034 ton, Stearin mencapai 80.786 ton dan PFAD mencapai 25.079 ton.
Selain kedua perusahaan tersebut, Asian Agri juga merupakan salah satu pemilik lahan perkebunan kelapa sawit terbesar di Indonesia. Saat ini, Asian Agri mengelola 160.000 ha lahan perkebunan sawit. Dimana seluas 100.000 ha merupakan kebun inti dan 60.000 ha merupakan milik petani plasma. Dengan luas lahan sebesar itu, rata-rata per tahun Asian Agri memproduksi antara 1 juta ton hingga 1,1 juta ton minyak sawit.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News