Reporter: Filemon Agung | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pertamina (Persero) memastikan survei digitalisasi SPBU telah dirampungkan sepenuhnya dengan persentase pemasangan Automatic Tank Gauge (ATG) mencapai 77% dari total 5.518 titik.
Direktur Pemasaran Retail Pertamina Masúd Khamid mengatakan, upaya digitalisasi telah mencapai kemajuan signifikan, hal ini tercermin dari seluruh titik yang telah disurvei, kini sebanyak 98% telah memasuki tahapan Civil Work.
"Sementara untuk pemasangan instalasi Automatic Tank Gauge (ATG) sebanyak 77% dan IT mencapai 72%," jelas Mas'ud dalam keterangan resmi yang diterima Kontan.co.id, Senin (9/3).
Dia meyakini langkah digitalisasi dapat meningkatkan layanan dan pengawasan distribusi Bahan Bakar Minyak (BBM) kepada konsumen.
Baca Juga: Pertamina: Digitalisasi SPBU sudah mencapai 70%
Selain mengenjot penyelesaikan digitalisasi SPBU, Pertamina juga terus memperluas jangkauan penjualan dengan membangun mini outlet atau Pertashop yang akan menghadirkan berbagai produk dengan harga dan kualitas dijamin sama di SPBU. Program ini merupakan pengembangan dari Program Pertamina One Village One Outlet (OVOO).
Mas’ud menambahkan, dari 7.196 kecamatan di Indonesia, Pertamina menargetkan pembangunan Pertashop di 3827 kecamatan yang belum memiliki lembaga penyalur BBM dan LPG.
"Untuk mempercepat realisasi pembangunan Pertashop, Pertamina telah menandatangani kesepakatan dengan Kementerian Dalam Negeri dan membuka peluang kerjasama kemitraan bisnis kepada Pemerintahan Desa, Koperasi serta pelaku usaha atau UKM di seluruh Indonesia," jelas Mas'ud.
Kepada mitra, Pertamina mengembangkan dua pola investasi, yakni Pertamina yang berinvestasi dan desa yang menjalankan atau desa yang melakukan investasi dan ada rasio pembagian keuntungan.
Terdapat tiga kategori konsep Pertashop yang ditawarkan, yakni Gold, Platinum dan Diamond.
Nah, bagi yang berminat dan siap bermitra dengan Pertamina dalam pembangunan Pertashop harus melalui enam tahapan yakni proses pengajuan dan selanjutnya akan melalui verifikasi dan pengurusan administrasi perijinan ke Pemda.
Baca Juga: Pertamina buka kerjasama bisnis Pertashop, pengelolaan oleh desa jadi prioritas
Bila proses tersebut telah terpenuhi, selanjutnya mitra dapat mengajukan desain dan memulai pembangunan. Setelah rampung, kontrak kerjasama dengan Pertamina akan berlangsung hingga 20 tahun.
"Pertamina juga akan terus memperluas penyaluran BBM di wilayah 3T dengan melanjutkan Program BBM Satu Harga, targetnya sebanyak 500 titik hingga 2024. Khusus tahun 2020 ditargetkan akan dibangun 83 titik," pungkas Mas’ud.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News