Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perekonomian Indonesia di ambang resesi. Menteri Keuangan Sri Mulyani memproyeksikan, pertumbuhan ekonomi pada kuartal III-2020 masih mengalami kontraksi hingga minus 2,9%. Artinya, karena dua kuartal berturut-turut pertumbuhan ekonomi Indonesia minus, maka dikategorikan sebagai resesi.
Terkait penjualan sepeda motor nasional, Ketua Bidang Komunikasi Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) Sigit Kumala memprediksi, penjualan kendaraan roda dua dalam negeri 2020 melambat hingga 45 dari tahun sebelumnya.
Rumusan tersebut disimpulkan seiring dengan tersendatnya kegiatan industri dan bisnis di tengah pandemi virus corona alias Covid-19 yang disertai pelemahan daya beli masyarakat atas kebutuhan tersier mulai kuartal II/2020.
Total motor yang berhasil didistribusikan ke konsumen hingga penghujung tahun ini hanya akan menyentuh angka 3,6 juta sampai 3,7 juta unit, terpaut jauh dari realisasi di 2019 yang mencapai 6,4 juta unit.
Baca Juga: APM mobil nasional mulai melirik peluang kendaraan listrik untuk pasar masa depan
"Januari hingga Maret sebenarnya masih relatif stabil yaitu di atas 500.000 unit per bulan meski sebenarnya sudah -6,5% dari periode yang sama di 2019," ujar Sigit dalam diskusi virtual, Selasa (22/9/2020).
Lalu pada April, sesaat setelah diberlakukannya PSBB pada wilayah Jabodetabek, barulah terkoreksi sampai 78%. Makin berat lagi saat di Mei karena PSBB diterapkan di seluruh wilayah sehingga penurunan lebih dari 82,3% secara bulanan," lanjutnya.
Baca Juga: Penjualan ritel kendaraan listrik Toyota di Indonesia sudah sekitar 3.000 unit