kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.912   18,00   0,11%
  • IDX 7.199   58,54   0,82%
  • KOMPAS100 1.106   11,37   1,04%
  • LQ45 878   11,64   1,34%
  • ISSI 221   1,06   0,48%
  • IDX30 449   6,23   1,41%
  • IDXHIDIV20 540   5,82   1,09%
  • IDX80 127   1,42   1,13%
  • IDXV30 134   0,44   0,33%
  • IDXQ30 149   1,71   1,16%

Ritel Asing Serbu Pasar di Tanah Air, Ini Komentar Akumindo


Jumat, 15 September 2023 / 20:28 WIB
Ritel Asing Serbu Pasar di Tanah Air, Ini Komentar Akumindo
ILUSTRASI. Akumindo meminta keberpihakan dari pemerintah menjaga keberlangsung bisnis UMKM. ANTARA FOTO/Arif Firmansyah/YU


Reporter: Diki Mardiansyah | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asosiasi UMKM Indonesia (Akumindo) meminta keberpihakan dari pemerintah sebagai regulator dan masyarakat di Indonesia sebagai konsumen untuk menjaga keberlangsungan bisnis UMKM di Tanah Air di tengah gencarnya pelaku usaha ritel asing di Indonesia.

Sekretaris Jenderal Akumindo Edy Misero mengatakan, pemerintah sebagai regulator semestinya mempersyaratkan sejak awal bahwa produk yang di jual di mal dan pusat perbelanjaan sekian persen adalah produk UMKM.

"Masalahnya adalah jika di mal dan pusat perbelanjaan tidak ada yang menjual produk lokal, semuanya impor. Maka perlu diatur agar tidak kebablasan," kata Edy saat dihubungi Kontan.co.id, Jumat (15/9).

Namun, kata Edi, sepanjang mal dan pusat perbelanjaan memberikan kesempatan dan ruang kepada produk UMKM untuk diperkenalkan dan dijual kepada masyarakat maka hal ini akan membawa dampak positif bagi UMKM.

"Jika mal dan pusat perbelanjaan memasarkan produk lokal, maka saya kira akan membuka ruang bagi para pelaku UMKM untuk meyuplai produk-produknya," ungkap Edy.

Baca Juga: Aprindo: Kehadiran Ritel China ke Indonesia Justru Bangun Persaingan Terbuka

Kendati demikian, Edy tidak menampik bahwa kehadiran peritel asing membawa dampak positif, antara lain membuka lapangan kerja bagi masyarakat Indonesia. Kehadiran mereka juga membuka persaingan sehat bagi UMKM untuk berjuang agar bertumbuh.

"Selain itu, kehadiran ritel asing ini tidak memberikan efek persaingan yang begitu besar lantaran ada perbedaan segmen pasar," tutur Edy.

Lebih lanjut, Edy juga meminta agar masyarakat di Tanah Air untuk membeli produk UMKM agar UMKM di Indonesia tidak ambruk.

 Seperti diberitakan KONTAN sebelumnya, belakangan ini cukup ramai peritel asing yang membuka gerainya di berbagai pusat perbelanjaan atau mal Indonesia. Misalnya, Miniso yang merupakan jaringan ritel asal China yang menjual aneka barang kebutuhan sehari-hari.

Merujuk akun Instagram resmi Miniso Indonesia, merek ini telah membuka lebih dari 150 gerai di berbagai pusat perbelanjaan Tanah Air. Contohnya, di Jabodetabek Miniso hadir di Pondok Indah Mall, Pacific Place, Senayan City, Margo City, AEON BSD, dan lain-lain.

Merek ritel asal China lainnya yakni Mixue juga meramaikan pasar Indonesia, khususnya di produk-produk es krim. Mixue hadir pertama kali di Indonesia pada 2020 dan saat ini mereka memiliki lebih dari 300 gerai, baik berupa gerai stand alone maupun gerai di mal.

KKV yang juga berasal dari China juga telah berekspansi ke Indonesia dan membuka 31 gerai di berbagai kota. KKV dikenal sebagai gerai ritel yang menjual berbagai jenis barang dengan tampilan gerai yang instagramable.

Baca Juga: Peritel Asing Merajalela di Berbagai Pusat Belanja Indonesia, Ini Komentar Asosiasi

Ada pula MR DIY, merek ritel toko serba ada asal Malaysia yang telah membuka sekitar 400 gerai di berbagai kota Indonesia.

Untuk diketahui, beberapa tahun terakhir beberapa ritel China mulai masuk ke Indonesia dan ekspansi dalam bentuk menambah gerai di berbagai kota.

Contohnya Miniso, meski sempat membranding diri sebagai produk Jepang, Miniso adalah asli merupakan produk buatan China yang berdiri pada tahun 2013 di Guangzhou, China. Dan memutuskan ekspansi ke Indonesia setelah 3 tahun berdiri.

Setelah hampir 7 tahun di Indonesia, dilansir dari Shanghaiist, kini Miniso telah membuka lebih dari 200 toko di Indonesia yang mencakup lebih dari 90 kota. Di antara pasar luar negeri Miniso, kontribusi pendapatan Miniso Indonesia secara konsisten berada di peringkat lima besar. Tahun ini, kinerja pasar Indonesia terus tumbuh secara stabil. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×