Reporter: Dimas Andi | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Roatex Indonesia Toll System (RITS) memutuskan untuk melakukan efisiensi atau pengurangan karyawan pada Selasa (11/7). Keputusan ini diambil dengan harapan proyek sistem transaksi tol nirsentuh atau Multi-Lane Free Flow (MLFF) di Indonesia dapat berjalan lancar.
Direktur Utama Roatex Indonesia Toll System Attila Keszeg mengatakan, di bawah manajemen baru, RITS tengah berupaya melakukan transformasi melalui restrukturisasi guna memastikan proyek MLFF di Indonesia selesai tepat waktu. Proses restrukturisasi ini akan berjalan selama 6 bulan.
Salah satu langkah restrukturisasi yang ditempuh oleh RITS adalah memangkas jumlah karyawan. Ini mengingat tidak semua karyawan Roatex saat ini memiliki visi yang sama dengan manajemen baru perusahaan tersebut dalam mengembangkan proyek MLFF di Tanah Air. Pengurangan karyawan ini juga dimaksudkan untuk mencegah kerugian materiil dan non materiil lebih lanjut yang ditanggung perusahaan.
“Dengan berat hati efisiensi karyawan memang harus dilakukan. Kami sudah berada di fase operasional, sehingga dibutuhkan sumber daya manusia yang benar-benar memenuhi kualifikasi yang sesuai dengan visi perusahaan,” ungkap dia dalam bincang-bincang media, Senin (10/7).
Atilla memastikan, para karyawan RITS yang terkena pemutusan hubungan kerja (PHK) akan diberi pesangon dan hak-hak lainnya sesuai peraturan ketengakerjaan yang berlaku. Bahkan, RITS siap memberikan hak yang lebih kepada karyawan-karyawan tersebut.
Baca Juga: Gelontorkan Investasi US$ 300 Juta, Roatex Berharap Sistem MLFF Bisa Segera Terapkan
Tidak hanya itu, pihak RITS juga menyediakan jasa head hunter untuk mempermudah para eks karyawan RITS dalam mencari pekerjaan baru di berbagai perusahaan lain.
Dalam kesempatan yang sama, Mochamad Sutami Attamimi, Kuasa Hukum Roatex Indonesia Toll System menyebut, sejauh ini ada 51 karyawan yang bekerja di RITS, di mana dua di antaranya adalah warga negara Hongaria sedangkan 49 orang berasal dari Indonesia.
Adapun jumlah karyawan yang terkena efisiensi oleh RITS sekitar 20 karyawan. Sayangnya, ia tidak menyebut secara rinci divisi-divisi mana saja yang mengalami pemangkasan. Yang terang, bersamaan dengan pengurangan jumlah karyawan, RITS juga akan melakukan rekrutmen karyawan baru.
Pihak RITS pun memastikan akan memberdayakan sebanyak mungkin tenaga kerja dalam negeri. Hal ini sejalan dengan misi Roatex yang ingin melakukan transfer pengetahuan dan teknologi terkait pengembangan sistem MLFF.
“Kami akan ganti posisi-posisi utama dahulu, untuk kemudian ditentukan berapa banyak karyawan yang harus direkrut. Proses rekrutmen ini berjalan secara gradual,” pungkas dia.
Sebagai catatan, proyek MLFF di Indonesia membutuhkan dana investasi sebesar US$ 300 juta atau setara Rp 4,5 triliun (asumsi kurs Rp 15.000 per dollar AS). Hingga saat ini, Roatex sudah menggunakan dana sebanyak Rp 1,3 triliun untuk mempersiapkan sistem MLFF dari berbagai aspek.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News