Reporter: Vina Elvira | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL) atau Mitratel terus berupaya mencari potensi pertumbuhan bisnis di semester II-2025 melalui berbagai langkah strategis.
Direktur Investasi MTEL Hendra Purnama mengatakan, perusahaan tetap mencari potensi pertumbuhan bisnis baik lewat aktivitas organik maupun potensi inorganik yang ada di pasar.
“Saat ini Mitratel tetap opportunistic, selektif, dan hati-hati dalam menjajaki kemungkinan aksi korporasi dan inorganik dengan memastikan value added bagi perseroan,” ungkap Hendra, kepada Kontan.co.id, Senin (21/7).
Seperti diketahui, industri menara telekomunikasi menghadapi sejumlah tantangan pada tahun 2025, salah satunya adalah merger antara PT XL Axiata Tbk (XL Axiata) dan PT Smartfren Telecom Tbk (Smartfren).
Baca Juga: Cek Rekomendasi dan Prospek Saham Mitratel (MTEL), Bakal Buyback Saham
Dalam menghadapi kondisi tersebut, MTEL pun terus mencari ruang untuk bertumbuh sejalan dengan industri lewat ekspansi bisnis baru dan eksploitasi core business.
Sebagai langkah pertumbuhan ke depan, MTEL tidak hanya melihat potensi akuisisi dari bisnis tower semata, namun juga ke dalam dalam tower ecosystem, seperti fiber optic.
Menurutnya, bisnis fiber optic yang dikembangkan MTEL menjadi growth vessel baru dengan pertumbuhan yang cukup baik secara finansial maupun operasional.
Secara finansial, segmen bisnis ini mencetak pertumbuhan sebesar 27,9% YoY , dari semula Rp 110 miliar pada kuartal I-2024 menjadi Rp 140 miliar di kuartal I-2025.
Kontribusi pendapatan semen ini juga meningkat dari 5% menjadi 6% dari total pendapatan MTEL selama kuartal I-2025.
“Secara operasional, panjang kabel tergelar milik Mitratel bertumbuh pesat sebesar 47,4% YoY pada periode yang sama,” sebutnya.
Untuk memastikan pertumbuhan segmen bisnis ini, MTEL melakukan berbagai strategi di antaranya penggelaran kabel di berbagai wilayah di Indonesia, peningkatan utilisasi kabel eksisting serta optimasi konektivitas lewat fiberisasi menara.
Merujuk pemberitaan KONTAN, MTEL mengalokasikan belanja modal atau capital expenditure (Capex) sebesar Rp 5,3 triliun.
Hingga kuartal pertama lalu, realisasi penggunaan capex MTEL tercatat sebesar Rp 340 miliar, yang mayoritas digunakan untuk kebutuhan pembangunan alat produksi baik tower maupun fiber.
Namun sayang, pihaknya tak memerinci berapa target kinerja MTEL sampai akhir tahun nanti. “Terlepas dari tantangan yang telah dijabarkan, Mitratel berkomitmen untuk mencapai kinerja yang telah ditetapkan pada tahun 2025,” tandasnya.
Selanjutnya: Dukung UMKM Naik Kelas, Pegadaian Perkuat Ekosistem Usaha Lewat Gaderian
Menarik Dibaca: Dukung UMKM Naik Kelas, Pegadaian Perkuat Ekosistem Usaha Lewat Gaderian
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News