kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.914.000   -1.000   -0,05%
  • USD/IDR 16.375   30,00   0,18%
  • IDX 7.615   71,26   0,94%
  • KOMPAS100 1.060   12,24   1,17%
  • LQ45 803   8,71   1,10%
  • ISSI 254   2,19   0,87%
  • IDX30 416   4,77   1,16%
  • IDXHIDIV20 477   5,07   1,07%
  • IDX80 120   1,30   1,09%
  • IDXV30 123   1,76   1,45%
  • IDXQ30 132   1,14   0,87%

Rojali dan Rohana Ramai di Pusat Perbelanjaan, Siapa yang Diuntungkan?


Senin, 28 Juli 2025 / 04:30 WIB
Rojali dan Rohana Ramai di Pusat Perbelanjaan, Siapa yang Diuntungkan?
ILUSTRASI. Istilah Rojali dan Rohana menggambarkan situasi di mana pusat perbelanjaan ramai dikunjungi pengunjung, namun transaksi yang terjadi sangat minim. KONTAN/Carolus Agus Waluyo


Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie, kompas.com, Shintia Rahma Islamiati, Vatrischa Putri Nur | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

Lebih lanjut, Alphonzus mengatakan saat ini masyarakat kelas menengah bawah terpaksa mengurangi pengeluaran untuk kebutuhan sekunder dan lebih mengutamakan belanja kebutuhan utama.

Meski demikian, pusat perbelanjaan tetap ramai dikunjungi karena peranannya telah berkembang menjadi fasilitas publik multifungsi. 

Tak hanya untuk belanja, menurut Alphonzus pusat perbelanjaan kini dimanfaatkan masyarakat sebagai tempat hiburan, edukasi, hingga berkumpul bersama keluarga.

“Kondisi ini tidak akan berlangsung selamanya. Ketika daya beli masyarakat kembali pulih, tren belanja juga akan membaik,” kata Alphonzus. 

Fenomena Rojali dan Rohana bukan sekadar tren. Tapi ini merupakan sinyal penting bagi pelaku industri ritel untuk beradaptasi dengan pola konsumsi baru.

Untuk itu, pusat perbelanjaan saat ini harus kreatif dan fokus menyelenggarakan program promo belanja yang bertujuan menopang daya beli sekaligus menarik minat konsumen.

Tonton: Department Store Kian Tertekan, Ritel Fashion Perlu Transformasi

Menguntungkan bagi ritel makanan dan minuman

Melansir Kompas.com, Ketua Himpunan Peritel dan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (Hippindo), Budihardjo Iduansjah, menyatakan bahwa fenomena rojali justru menguntungkan sektor ritel makanan dan minuman (F&B). 

"Konsumen sering berkumpul di tempat-tempat seperti J.Co atau Starbucks, sehingga meskipun tidak semua membeli, omzet toko F&B meningkat antara 5 hingga 10%," katanya.

Selanjutnya: Jadwal SIM Keliling Bekasi & Tangsel Hari Ini 28/7, Perpanjang SIM Tanpa Calo

Menarik Dibaca: 30 Ucapan Selamat Hari Persahabatan Sedunia Singkat dan Hangat Untuk Sahabat

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Driven Financial Analysis Executive Finance Mastery

[X]
×